Diketahui, ini merupakan kali keempat harimau Benggala milik Alshad yang bernama Jinora melahirkan.
Pada Desember 2022 lalu, anak Jinora juga tak bisa bertahan hidup setelah delapan hari lahir.
Melalui kolom komentar, Alshad menyebut Cenora merupakan bayi harimau ketujuh yang mati di bawah pengawasannya.
Pernyataan itu disampaikan Alshad saat menjawab komentar dari seorang warganet akun @tuantigabelas.
"Jikalau boleh bertanya, dr awal mulai memelihara harimau, sudah berapa ekor yang mati dibawah pengawasan bro alshad?" ujar seorang warganet.
"@tuantigabelas 7, semua hasil breeding sendiri dari 1 Indukan," jawab Alshad.
Namun karena komentarnya tersebut sempat ramai hingga berbuntut hujatan, kini jawaban Alshad itu sudah tidak ditemukan lagi.
Sebelumnya lewat postingan terbaru, Alshad mengungkapkan perasaan sedihnya harus kembali kehilangan anak harimaunya.
Ia pun mengungkapkan curahan hatinya setelah Cenora mati.
Sembari mengunggah foto menggendong Cenora, Alshad mengenang kembali tingkah lucu Cenora selama dirawatnya.
Diceritakan Alshad, Cenora baru saja bisa makan daging segar hingga belajar melompat.
"Cenora sayang..
Anak harimau yang cantik, baik, tenang, kalem, selalu bisa nemenin dan jagain adiknya, selalu manja dan sayang banget ke papahnya..
Ga nyangka Cenora pergi secepet ini, kita semua berduka yang mendalam. Padahal kemaren baru kesenengan karena nyobain daging enak ya, baru bisa belajar loncat2, baru kemaren papah ajak mau maen ke Villa biar bisa lari2 yang puas di halaman yang gede," tulis Alshad.
Kini Cenora tak bisa bertahan hidup, Alshad hanya bisa mengucakan selamat tinggal pada bayi harimau Benggala itu.
"Selamat istirahat ya sayang, makasih atas kehadiran kamu disini yang selalu bikin kita semua bahagia, happy, terhibur karena lucunya, gemesnya dan tingkah2 kamu.
Papah sayang banget sama Cenora," sambungnya.
(Tribunnews.com/Ayu, Bangka.tribunnews.om/Nur Ramadhaningtyas)