Bahkan, diakui Asri, sitkom ini bisa memberikan dampak luas bagi semua masyarakat Indonesia, tentang bahaya penipuan baik langsung atau secara daring.
"Jadi kita nih sebagai ibu-ibu yang memang kerjaannya beli online terus ya atau jualan online harus hati-hati. Kalau memang informasinya enggak jelas mendingan kita lihat mutasi banknya jangan langsung percaya," jelasnya.
"Salah satu contohnya di adegan sitkom adalah seseorang berusaha mengedit bukti transfer yang dikirimkan kepada orang, namun alibinya pengiriman uang dirasa kelebihan, padahal pelaku tidak transfer uangnya," tambahnya.
Kronologi Uang Asri Welas Dicuri Hacker
Di sisi lain, Asri Welas mengungkapkan kronologi uangnya terkuras habis oleh hacker.
Baca juga: Modus Pembobol Rekening Asri Welas, Menyalin Data Rekening dari ATM Saat Transaksi Kartu Debit
Asri Welas mulanya bertransaksi di sebuah restoran di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan.
Namun, Asri Welas merasakan hal aneh setelah bertransaksi di restoran tersebut.
Asri Welas merasa rekeningnya digunakan untuk transaksi hal lain yang bukan dirinya.
"Waktu itu saya lagi ke Pondok Indah, di restoran, kemudian saya transaksi di situ. Habis itu ada beberapa (transaksi), sedikit-sedikit kemudian ada yang besar," jelas Asri Welas.
Semakin lama, saldo rekening Asri Welas semakin menyusut.
Hingga, pada akhirnya saldo tersebut terkuras habis dari rekeningnya.
"Terus sampai akhirnya nol," tutur Asri Welas.
Asri Welas mengatakan, pelaku membobol rekeningnya dengan cara meng-copy kartu ATM miliknya.
Kartu ATM ini yang digunakan Asri Welas untuk transaksi melalui pembayaran debit.