TRIBUNNEWS.COM - Pinkan Mambo merasa dihakimi setelah anaknya, Michelle Ashley buka suara soal pelecehan, sebut hidupnya sudah mengalami kesulitan.
Nama Pinkan Mambo menjadi sorotan karena pengalaman pilu yang alami anaknya, Michelle Ashley.
Michelle Ashley belum lama ini buka suara soal pengalamannya menjadi korban pelecehan seksual oleh ayah sambungnya.
Dimana ayah sambungnya ini merupakan suami kedua Pinkan Mambo, Steve Wantania.
Michelle Ashley menceritakan lengkap kejadian pelecehan seksual yang ia alami saat usia 12 tahun.
Bahkan, Michelle Ashley menyebut Pinkan Mambo tak melakukan apapun saat mengetahui dirinya dilecehkan oleh ayah sambungnya.
Baca juga: Putrinya Ketakutan Dilecehkan Suami Kedua, Pinkan Mambo Pilih Pentingkan Bekerja Demi Nafkah Anak
Kini, Pinkan Mambo merasa tak terima dengan tudingan dari Michelle Ashley.
Pinkan Mambo merasa dihakimi setelah Michelle Ashley buka suara soal pelecehan seksual itu.
Diketahui, saat ini Steve Wantania mendekam di penjara karena kasus pelecehan seksual yang ia lakukan kepada Michelle Ashley.
Selama Steve Wantania berada di penjara, Pinkan Mambo merasa dirugikan.
"Saya merasa dirugikan di sini karena selama dia di dalem saya 3 tahun membesarkan anak 5, jadi Michelle jangan membunuh karakter saya, jangan menghakimi saya dong," ujar Pinkan Mambo, dikutip dalam kanal YouTube Intens Investigasi pada Senin (31/7/2023).
Diakui Pinkan Mambo, saat ini dirinya tengah mengalami kesulitan.
Pinkan mengibaratkan dirinya sudah jatuh tertimpa tangga.
"Saya udah susah, jatuh tertimpa tangga ketabrak truk lagi," kata Pinkan Mambo.
Sementara itu, Pinkan Mambo mengaku membela Michelle Ashley saat mengalami pelecehan seksual.
Pinkan Mambo mengaku memberikan kesaksian saat di pengadilan.
"Pasti saya bela Michelle kan, seorang ibu sayang anak pasti, jadi yang Michelle bilang salah total, suami saya dihukum karena saya bela Michelle di pengadilan," ungkap Pinkan Mambo.
Selain itu, Pinkan Mambo merasa terganggu dengan pengakuan Michelle Ashley.
Pinkan Mambo mengaku tak mengetahui kejadian tersebut secara detail.
Baca juga: Tuding Michelle Ashley Anak yang Susah Diatur, Pinkan Mambo: Dia Maunya Dugem Setiap Malam
"Ya saya merasa terganggu, udah saya nggak tahu kejadiannya pastinya saya bela," kata Pinkan Mambo.
Kemudian, Pinkan Mambo ingin menanyakan kepada Michelle Ashley soal tanggung jawabnya sebagai orang tua.
Pinkan Mambo selama ini merasa telah bertanggung jawab untuk membesarkan Michelle.
"Saya kalau ada Michelle di sini cuma mau nanya, emang siapa yang ngasih makan Michelle sampai tumbuh besar, lahir langsung tumbuh besar kan enggak," terang Pinkan Mambo.
Pinkan Mambo merasa perannya tidaklah mudah sebagai seorang ibu untuk kelima anaknya.
Selama ini, Pinkan Mambo melakukan apa pun untuk menghidupi kelima anaknya.
"Saya kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, jadi nggak mudah," jelas Pinkan Mambo.
Pun Pinkan Mambo merasa harus menuntaskan tugasnya sebagai orang tua.
Pinkan Mambo harus memberikan makan dan pendidikan cukup untuk kelima anaknya.
"Kalau saya nggak bertanggung jawab nggak mungkin anak-anak ini tetap makan dengan baik, sekolahnya dengan baik," kata Pinkan Mambo.
Baca juga: Bantah Tak Bela Anak Saat Dilecehkan, Pinkan Mambo Usir Suami, Klaim Berjasa Jerat Pelaku ke Penjara
Kadang, Pinkan Mambo merasa sedih mengingat beban hidupnya.
Pinkan Mambo mengaku kesusahan mencari pundi-pundi rupiah selama ini.
"Saya sedih, cari uang Rp 10 ribu aja susah di bumi ini," ujar Pinkan Mambo.
Lantas, Pinkan Mambo curhat soal kesehariannya.
"Saya nggak gampang ya seperti ini, udah Michelle nggak mau bantu saya di rumah, saya masih di-bully atas statement yang sangat salah,"
"Kalau saya nggak bela ngapain saya di pengadilan, yang bener saya bela," ungkap Pinkan Mambo.
Saat Michelle Ashley mengalami pelecehan seksual, Pinkan Mambo merasa terpuruk.
Bahkan, Pinkan Mambo merasa terguncang karena menanggung beban cukup berat.
"Saya sebagai ibu ya sakit, ya hancur, makanya saya sedikit halu karena tekanan hidup saya banyak," terang Pinkan Mambo.
Simak berita lainnya terkait Pinkan Mambo
(Tribunnews.com/Pra)