TRIBUNNEWS.COM - Di balik keberanian Michelle Ashley mengungkap pelecehan seksual yang dialaminya, terdapat peran besar ayah kandungnya, Sandy Sanjaya.
Meski lama berpisah, Sany Sanjaya lah yang akhirnya membantu putri kandungnya, Michelle Ashley keluar dari belenggu pelecehan seksual.
Di saat Michelle Ashley merasa ibunya, Pinkan Mambo tak bisa memberinya perlindungan, sosok Sandy datang dan sukses memenjarakan Steve Wantania, suami Pinkan sekaligus pelaku pelecehan seksual pada putrinya.
Potret Sandy Sanjaya saat ini memang tak banyak disorot media.
Baca juga: Ramai Dihujat Buntut Pelecehan Seksual, Pinkan Mambo Protes, Sebut Tersiksa sejak Suami Masuk Bui
Hanya potret masa mudanya saja saat masih bersama Pinkan Mambo yang kini banyak beredar.
Dari beberapa sumber, Sandy disebut sebagai suami kedua Pinkan setelah pernikahan sang penyanyi dengan Mayzal Tobroni kandas di tahun 2004.
Setahun kemudian, Pinkan menikah lagi dengan Sandy tepatnya di tahun 2005.
Pernikahan keduanya pun tak mudah.
Pinkan hampir mengajukan gugatan cerai terhadap Sandy di tahun 2006.
Namun gugatan itu batal dan akhirnya dicabut.
Pinkan dan Sandy lantas sukses mempertahankan rumah tangganya hingga empat tahun lamanya.
Dalam kurun waktu itu, Pinkan dan Sandy dikaruniai dua orang anak, yakni Michelle Ashley Rezya dan Alfa Rezel.
Adapun kala itu, Pinkan menceraikan Sandy karena tidak bekerja.
"Sandy di rumah saja tidak bekerja. Pernah saat dia bilang ke Singapura, Bali untuk bekerja. Kenyataannya dia gak pernah bekerja. Pernah sekali kerja, tapi ya sudahlah. Ini sebenarnya bukan untuk konsumsi umum," ucap Pinkan, dalam sebuah wawancara beberapa tahun silam.
Baca juga: Klaim Dirinya Sedang Susah, Pinkan Mambo Tak Bisa Bayar saat Michelle Ashley Tagih Utang Rp800 Ribu
Kini, sosok Sandy lah yang berjasa mengubah hidup putri kandungnya.
Dalam podcast bersama Feni Rose baru-baru ini, Michelle menyebut Sandy sebagai pahlawan dalam hidupnya.
"He saves my life, when i was dealing with the worst, when my mom can't be there for me (Dia menyelamatkan hidupku, ketika aku berjuang melalui hal terburuk, ketika ibuku tidak ada di sana untukku)," terang Michelle sembari menangis.
"He is my hero (dia pahlawanku)," tandasnya lagi.
Michelle mengaku, apabila saat itu tak ada sang ayah di sisinya, dia tak tahu harus bagaimana.
"Kalo misalnya nggak ada Papa di posisi itu, aku nggak tahu selanjutnya bagaimana. Dan aku bisa jadi masih dalam lingkungan itu juga," tandasnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Michelle mengungkapkan kronologi dirinya menghubungi ayah kandungnya yang sedang berada di Bali.
“Aku udah nggak sanggup lagi kan dan aku memutuskan untuk telepon Papaku aku untuk jemput ke Jakarta,” ungkap Michelle.
Takut ketahuan ibunya, Michelle memutuskan pergi diam-diam.
"Dia dari Bali dia jemput aku dan di situ aku dijemput jam 12 malam jadi aku posisinya keluar dari rumah sembunyi-bunyi nggak ada yang tahu," tutupnya.
(Tribunnews.com/ Salma)