News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angkat Telepon dari Istri Mario Teguh Buat Syarah Merasa Bersalah ke Suami, Tangisnya Pecah

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar Sunyoto Indra Prayitno dan Syarah, pasangan pengusaha yang mengaku jadi korban penipuan Mario Teguh dan istrinya.

TRIBUNNEWS.COM - Syarah tampak emosional kembali mengingat momen yang membuat usahanya mandek.

Ia mengaku ditipu oleh Linna Teguh, istri motivator kondang Mario Teguh, hingga mengalami kerugian sekira Rp 5 miliar.

Dugaan penipuan itu sudah dilaporkannya ke Polda Metro Jaya.

Semua, kata Syarah, bermula saat mengangkat telepon dari Lina.

Hatinya diliputi penyesalan. Ia merasa bersalah kepada sang suami, Sunyoto Indra Prayitno.

Tangisnya pun pecah saat menjawab satu pertanyaan Deddy Corbuzier, seperti dikutip dari Close The Door Deddy Corbuzier.

"Saya merasa menyesal aja angkat teleponnya (istri Mario Teguh). Saya kayak merasa bersalah sama suamiku, sama mas Inyo (apaan akrab Sunyoto) yang mengajarkan aku rendah hati, sederhana, malah jadi kayak gini," ucapnya terisak.

Ia mendapat telepon dari Linna Teguh pada tanggal 13. 

Baca juga: Dalami Dugaan Penipuan Motivator Mario Teguh, Polisi akan Periksa Pelapor

"Aku inget tanggal kejadian ini. Penyesalan aku di situ, jadi kalau aku ingat tanggal 13 aku benci banget," sambungnya.

Sunyoto Indra Prayitno adalah suami Syarah. Ia dulu pernah bekerja sebagai buruh pabrik kecil di Jepang.

Pulang ke Indonesia, ia bersama sang istri Syarah, membangun usaha dan perlahan menapaki kesuksesan.

Mereka memiliki usaha pengadaan souvenir jepang yang sudah eksis, salon kecantikan, dan skincare. Dua usaha terakhir itu, dalam tahap pengembangan.

"Pulang (ke Indonesia) kaya raya," tanya Deddy.

"Ya enggak juga sih, kan berproses," sahut Sunyoto.

Sambil menangis, pengusaha skincare, Syarah ungkap kronologi dugaan penggelapan dana Rp 5 miliar Mario Teguh. (Tangkapan layar YouTube Cumi Cumi)

Namun, usaha yang mereka rintis, diterpa masalah sejak bekerja sama dengan Linna Teguh dan suaminya si motivator kondang.

"Terus sekarang habis lagi, ditipu," timpal Syarah.

"Tapi enggak semua dong?" tanya Deddy.

"Justru minus, om," sahut Sunyoto.

Deddy terkejut, "Hah.."

"Karena setoran di bank tetap jalan," kata Sunyoto lagi.

Sebab, untuk merealisasikan pengembangan bisnis salon kecantikannya menjadi franchise hingga ada cabang di seluruh Indonesia sesuai strategi yang Mario Teguh, Sunyoto dan Syarah pinjam uang ke bank.

Duduk perkara dugaan penipuan oleh Mario Teguh dan sang istri

Sunyoto dan Syarah menjelaskan duduk perkara masalah yang mereka alami kepada deddy Corbuzier.

Syarah menegaskan bahwa Mario Teguh dan Lina bukan brand ambassador produk usahanya.

"Bukan brand ambassador, kita ada kerjasama," ucap Syarah membuka obrolan.

Sunyoto, suami Syarah, menimpali bahwa pihaknya membayar Mario Teguh untuk membantunya mengembangkan produk usahanya.

"Beliau mengajak kita mengembangkan produk kita, yaitu skincare dan salon kecantikan," kata Sunyoto.

Mario Teguh mengkaim memiliki 33 juta follower di media sosial, akumulasi pengikutnya di Twitter, Facebook, dan Instagram, untuk membantu pengembangkan bisnis.

Sebetulnya, saat itu mereka sama sekali tak ada uang ketika Mario Teguh dan sang istri meminta uang Rp 18 miliar jasa tersebut.

Bahkan Syarah dan Sunyoto memilih mundur dan tak melanjutkan kerjasama.

Deddy lantas penasaran jumlah uang sebesar itu diminta Mario Teguh dan istri untuk apa.

Syarah menjelaskan uang digunakan agar Kanemochi Beauty, usaha salon kecantikan miliknya memiliki cabang di seluruh Indonesia.

Saat itu, ia hanya punya dua cabang, di Bogor dan Karawang.

Mario Teguh dan istri menyampaikan strategi agar salon kecantikan itu, dijadikan franchise atau waralaba dengan memanfaatkan jaringan yang dimilikinya.

Namun, Sunyoto menjernihkan penjelasan sang istri. Menurut dia, uang Rp 18 miliar sebagai biaya konsultasi.

"Jadi bukan untuk franchise, buat kasih ke dia karena kita konsultasi. Ini kalau buka cabang keluar duit lagi," ucap Sunyoto.

Mendengar hal itu, Deddy Corbuzier sampai melongo.

"Jadi untuk konsultasi aja Rp 18 miliar," ucap Deddy takjub.

"Iya, untuk konsultasi aja," sahut Sunyoto.

Karena biaya yang diminta Mario Teguh terlalu besar, Sunyoto dan Syarah memutuskan mundur. Sebab, mereka tak punya uang sebesar itu.

"Terus turun jadi Rp 8 miliar. Kita Rp 8 miliar masih enggak kuat," kata Syarah.

Di situ, Mario Teguh bersama sang istri, tetap berusaha meyakinkan Sunyoto dan Syarah untuk tetap menjalin kerjasama. 

"Dia tahu kita mundur, dia telepon lagi, dikejar, turun ke Rp 8 miliar, enggak mau, enggak sanggup, turun lagi Rp 5 miliar, mundur lagi kita," ucap Syarah.

Angka Rp 5 miliar buat Syarah dan Sunyoto masih terlalu besar.

Namun, mereka luluh saat Mario Teguh menawarkan angka Rp 5 miliar bisa dicicil sebanyak 40 kali.

"Dia iming-imimingi kita kita dapat uang dari orang yang buka cabang kita. Ya karena frenchise kan. Turun Rp 5 miliar kita mundur, dia kejar lagi, ya sudah deh dicicil aja 40 kali. Kita pikir kan malaikat tak bersayap," Tutur Syarah.

Meski menawarkan cicilan, Mario Teguh minta uang muka alias down payment (DP).

Syarah mengaku semua yang dia dan suaminya ceritakan ada bukti chat.

Setelah sepakat, Mario Teguh mengirim form untuk diisi sesuai instruksi di telepon.

"Jadi seakan-akan kita yang minta (konsultasi)," ucap Sunyoto.

Karena tak punya uang, Syarah dan Sunyoto masih berpikir dua kali dan berujung tak melanjutkan obrolan lanjutan.

Namun, ada satu momen yang awalnya Sunyoto dan Syarah menolak tawaran Mario Teguh, akhirnya terjadi kesepakatan.

"Kita udah mau mundur lagi nih, kita udah enggak ngabarin dia. Tapi tiah hari ada chat dari dia, ya kesehatan, ya nanya apa, pokoknya intinya ditanyain."

Puncaknya ulang tahunku, aku sedih banget kalau ingat itu. 26 Agustus itu dia chat yang bikin kita tuh mau enggak jadi jadi jadi."

"Katanya gini, selamat siang bu Syarah, boleh dibaca enggak chatnya, biar enggak salah, intinya dia diundang oleh tim manga jepang, kita sama-sama jepang kan untuk menghadiri acara apa-apa yang diputar sebelas negara, dan kita bayangin kalau kita launching Kanemochi Beauty di sana."

"Wah kita mikirnya kan 11 negara, om ded. Enggak main-main loh, Kita mikirnya ya sudahlah, anggaplah bukan 11 negara, se-Indonesia aja pasti kena."

Kemudian tibalah mereka bertemu Lina Teguh, istri Mario Teguh untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU).

Namun, di situ Syarah dan Sunyoto komplain. Pertama, tanggal di surat MOU berbeda dengan waktu penandatanganan.

Kedua, yang tanda tangan di situ, bukan Mario Teguh, melainkan sang istri, Lina Teguh.

Sunyoto dan Syarah diyakinkan karena Lina mengklaim sebagai manajer dan co-founder Mario Teguh Superclub.

"Kita berpikirnya oh gitu, tapi dalam hati kita, kemauan kita kontrak kerjasama dengan Mario Teguh dong, bukan sama Lina-nya. tapi ya itu tadi, kita anggap beliau itu guru, kita selalu mengalah, ya udah deh," terang Sunyoto.

Syarah menimpali, saat itu ia dan sang suami tak disuruh baca kontrak.

Sunyoto mengatakan Lina hanya menjelaskan perihal biaya yang dibayarkan secara mencicil.

"Berarti DP Rp 1 miliar, tiap bulan (cicilan) Rp 100 juta tuh," ucap Sunyoto.

Saat itu, mereka sudah membayar Rp 1,1 miliar, rinciannya DP dan cicilan pertama.

Sejak itu, Sunyoto mengaku sudah mengeluarkan duit Rp 1,6 miliar ditambah Rp 100 juta untuk webstore, yang hingga kini pun belum jadi.

Belum lagi pengeluaran di luar kesepakatan yang jumlahnya jika dihitung sangat besar.

Mario Teguh membantah tuduhan

Motivator kondang Mario Teguh membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Ia menyebut tuduhan itu fitnah dan tak berdasar.

Kuasa hukum Mario Teguh, Willy Lesmana Putra menegaskan kliennya tidak pernah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Sunyoto dan Syarah.

"Jadi kerjasama terjalin antara ibu Linna dengan mereka berdua, tidak bersama pak Mario. Kerjasama juga bukan brand ambassador, melainkan pendampingan penjualan produk," ucap Willy, dalam jumpa persnya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/7/2023).

Ia menegaskan kliennya siap menghadapi laporan polisi dari Sunyoto dan Syarah di Polda Metro Jaya.

"Kami akan mengikuti prosesnya seperti apa, karena kami punya banyak bukti untuk mematahkan laporan mereka di kepolisian," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini