Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor Jourdy Pranata mengakui kendala terbesar dalam syuting film Dear Jo: Almost is Never Enough adalah bahasa.
Sebab Jourdy Pranata harus belajar bahasa Azerbaijan untuk berperan dalam film produksi MVP Pictures tersebut sebagai Joshua.
Jourdy berusaha untuk menahan dingin sambil menghafal dialog yang menurutnya cukup sulit dengan bahasa Azerbaijan.
"Paling soal bahasa yang menjadi kendala sih sama cuaca," kata Jourdy Pranata dalam konferensi pers di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Baca juga: Jourdy Pranata Sewa PSK untuk Dalami Perannya di Film Susuk: Kutukan Kecantikan
Beruntungnya Jourdy Pranata disiapkan guru langsung dari Azerbaijan untuknya belajar.
"Jadi untung ada guru pengajar bahasa Azerbaijan, dia orang asli sana. Jadi kita di sana, kita reading juga, kita diajarkan juga oleh mereka," ungkapnya.
Selain bahasa cuaca di Azerbaijan tempat lokasi syuting Dear Jo: Almost is Never Enough cukup membuatnya kewalahan.
Jourdy berusaha untuk menahan dingin sambil menghafal dialog yang menurutnya cukup sulit dengan bahasa Azerbaijan.
Baca juga: Dipasangkan di Film, Jourdy Pranata dan Yunita Siregar Serasa Pakai Mesin Waktu
"Kita syuting di sana dua mingguan. Cuaca di sana winter, berangin. Jadi beberapa dialog kan kelihatan menggigil, muka merah dan keliatan blushnya," tutur Jourdy.
Kendati demikian proses syuting tersebut menjadi pengalaman tersendiri bagi Jourdy untuk sulit dilupakan.
"Benar sih, Pak Monty bilang, bakal jadi pengalaman luar biasa, enggak bisa dilupakan. Kita pakai triple jaket enggak mempan. Cuma keindahan di sana luar biasa," pungkas Jourdy.