TRIBUNNEWS.COM - Muhammad Panji atau yang akrab dipanggil Panji Petualang mengaku terkena serangan cemas hingga takut mati setelah mengidap penyakit diabetes.
Panji Petualang mengatakan bahwa dirinya merupakan tulang punggung di keluarga.
Ia merasa takut jika nantinya tak bisa menjamin keluarganya karena sakit yang dialaminya membuatnya semakin drop.
"Hidup keluarga saya itu ya memang saya yang jamin, saya yang memang tanggung sampai hari ini."
"Jadi kalau misalkan saya sampai sakit nge-drop atau apa, gimana nasib keluarga saya," ujar Panji Petualang dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (18/8/2023).
Sementara itu, Panji Petualang mengaku dirinya sempat melupakan bahwa di dunia ini ada Sang Pencipta dan takut meninggal nantinya.
Baca juga: Divonis Diabetes hingga Jalani Pengobatan Alternatif, Panji Petualang Mengaku Sempat Kena Mental
Terkait hal itu lah, Panji merasa kini mendapat peringatan dari Tuhan.
"Padahal di satu sisi saya punya iman ada Allah, saya lupa."
"Makanya Allah kasih warning kali, ngasih peringatan bahwa nggak usah khawatir sama mati," ucapnya.
"Kalau lu mati aja keluarga lu belum tentu susah kok, kan belum ada yang tahu masa depan gue seperti apa," lanjutnya.
Kemudian, Panji pun kini lebih memilih untuk membebaskan pikirannya agar tak selalu terpikirkan oleh hal tersebut.
"Jadi akhirnya saya ngebebasin aja pikiran sekarang," kata Panji.
Lebih lanjut, Panji menuturkan sebelumnya dirinya tak pernah takut dengan kematian.
Dengan penyakit yang ia derita kini sempat merasa cemas.
Namun, Panji merasa bersyukur bahwa Tuhan masih memberikan dirinya peringatan dan masih tetap hidup sampai sekarang.
"Cemas banget, saya tadinya nggak pernah takut mati, dalam artian prinsip saya saya ngerokok mati, nggak ngerokok mati, kasarannya kayak gitu."
"Cuman saat Allah ngasih saya sesuatu, ya alhamdulilah dan mudah-mudahan konsisten lah," terangnya.
Panji Petualang Sebut Ada Faktor Keturunan dari Ayah
Dalam kesempatan yang sama, Panji Petualang mengatakan bahwa dirinya divonis oleh dokter mengidap penyakit diabetes kerena ada keturuan dari ayahnya.
"Kena vonis sama dokter diabet jadi didiagnonas sama dokter ternyata punya diabetes karena ada keturunan dari bapak," ungkap Panji Petualang.
Baca juga: Gigitan Ular Kobra hingga Kelingking Nyaris Diamputasi, Awal Panji Petualang Divonis Idap Diabetes
Tak hanya faktor keturunan, Panji menyebut karena gaya hidupnya selama ini yang tak sehat.
"Faktor lainnya adalah saya kebiasaan gaya hidupnya nggak sehat," ujarnya.
"Jadi kalau habis makan nasi kadang-kadang banyak kan gembul sampai badan kemarin gendut," lanjutnya.
Kemudian, Panji merasa setiap habis makan dirinya terasa ngantuk.
Bahkan setiap malam ia mengaku bisa kencing setiap waktu.
"Setiap habis makan tuh lemes terus ngantuk lemas terus ngantuk."
"Nah tiap malam tuh pengen pipis, se-jam sekali kencing," kata Panji.
Merasa ada yang tidak beres dengan dirinya, Panji pun berinisiatif memerisa bekas kencingnya di kloset.
Pada saat memeriksa klosetnya ternyata bekas kencingnya sudah terdapat banyak semut.
"Besok paginya saya lihat di kloset ada semut-semut gula gitu," jelasnya.
Panji pun mencoba memeriksakan dirinya ke dokter.
Setelah diperiksa, ternyata kadar gula di tubuhnya mencapai 500.
"Nah saya cerita ke dokter sahabat saya, 'Saya kalau malam suka pipis dok, setiap jam, ada semutnya' coba saya cek gulanya dulu kata dokter begitu."
"Terus cek gula, eh gak tahunya kadar gulanya 500 tinggi banget," ujar Panji.
(Tribunnews.com/Ifan)