Setelah diperiksa, ternyata kadar gula di tubuhnya mencapai 500.
"Nah saya cerita ke dokter sahabat saya, 'Saya kalau malam suka pipis dok, setiap jam, ada semutanya' coba saya cek gulanya dulu kata dokter begitu."
"Terus cek gula, eh gak tahunya kadar gulanya 500 tinggi banget," ujar Panji.
Sementara itu, Panji sempat disarankan untuk menjalani perawatan di rumah sakit, namun ia malah lebih memilih untuk pengobatan alternatif.
Baca juga: Divonis Diabetes, Panji Petualang Sempat Kepikiran Meninggal, Masih Coba Hilangkan Rasa Takut Itu
Alih-alih pengen membaik, justru ginjalnya menjadi sakit juga.
"Itu dokter bilang terapinya kalau bisa harus dirawat karena harus di-inject insulin biar kadar gulanya turun."
"Tapi saya nggak mau, saya bilang saya minta obat aja dok kalau ada terapi obat. Jalan terapi obat, ginjal malah sakit," ungkapnya.
Kemudian Panji memutuskan untuk berhenti menjalani terapi obat.
Ia pun mencari pengobatan alternatif lainnya.
Sementara dirinya malah merasa terpuruk karena divonis memiliki penyakit diabetes.
"Saya berhenti terapi obat, cari pengobatan alternatif."
"Malah jadi drop mental, jadi yang tadinya saya gak pernah sakit gitu kan, kena sakit paling ya bersin flu, tipes, ini malah kena diabet penyakit yang belum ada obatnya," terangnya.
(Tribunnews.com/Ifan)