Baca tanpa iklan
"Memang bener itu yang aku rasakan dari kecil sampai sekarang meaningless," sambungnya.
Kendati demikian, kondisi mulai berubah ketika Atiek CB sudah memiliki anak.
Sifatnya yang awalnya senang menyendiri akibat dari depresi berat yang dialaminya membuat Atiek CB mulai perlahan berubah.
Atiek CB pun mencoba untuk bersosialisasi dengan orang lain.
Kesadaran tersebut ditemukan oleh Atiek CB setelah hadirnya anak.
"Kecuali pas aku punya anak, itu aku mencoba berubah, mau bergaul, jadi ada kesadaran karena anak-anak," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Atiek CB juga mengatakan bahwa dirinya sempat takut dengan kematian.
Namun, kini Atiek CB memilih untuk menjalani kehidupan sembari menunggu hari ajalnya.
Kondisi itu dirasakan lantaran Atiek CB khawatir tidak dapat bertemu dengan anak-anaknya.
"Dulu iya (takut kematian), tapi setelah 55 tahun ke atas, enggak, ya menunggu aja."
"Dulu takut karena takut nggak bertemu anak-anak," lanjutnya.
Selain itu, Atiek CB juga meyakini bahwa hidup dijalani dengan perbuatan baik tanpa mengharapkan timbal balik.
"Kalau kamu mau berbuat baik, berbuatlah baik tanpa mengharapkan reward dari siapa pun, terutama dari Tuhan," tutup Atiek CB.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Atiek CB