TRIBUNNEWS.COM - Serial dokumenter terbaru Pangeran Harry, Heart of Invictus, dirilis di Netflix pada Rabu (30/8/2023).
Dalam serial tersebut, Pangeran Harry membuat serangkaian klaim kontroversial.
Serial dokumenter ini dibagi menjadi lima bagian, yang berfokus pada Invictus Games.
Invictus Games adalah acara multi-olahraga internasional yang didirikannya pada tahun 2014, untuk prajurit dan wanita yang terluka, terluka dan sakit, baik yang bertugas maupun veteran.
Heart of Invictus mengikuti kisah sejumlah personel militer dan prajurit yang terluka saat mereka berlatih untuk Olimpiade 2020 yang tertunda di Den Haag.
Duke of Sussex tampil di sepanjang serial ini.
Baca juga: Pangeran Harry Tiba di Tokyo Jepang Hadiri Acara Amal Olahraga, Tak Didampingi Meghan Markle
Sementara istrinya Meghan Markle hanya muncul sekilas.
Pangeran Harry membuka cerita tentang 10 tahun kariernya di Angkatan Darat dan bagaimana hal itu memengaruhi dirinya secara psikologis.
Harry mengaku tidak menerima “dukungan” ketika ia menderita stres pasca-trauma, mengklaim media Inggris mengabaikan cerita tentang tentara Inggris yang terluka di Afghanistan dan mengeluh bahwa pers Inggris menyebabkan dia ditarik dari penempatannya di Afghanistan.
Namun wawancara TV di masa lalu dan penelusuran mendalam terhadap liputan pers tampaknya bertentangan dengan klaim tersebut.
Berikut pernyataan yang dilontarkan Pangeran Harry serta fakta di baliknya, seperti dikutip dari metro.co.uk.
1. Harry ‘tidak menerima dukungan’ ketika dia kembali dari Afghanistan
Klaim: Harry mengklaim dia tidak memiliki "dukungan" yang kuat setelah dia kembali dari tugas pertamanya di Afghanistan pada tahun 2008.
Ia menambahkan bahwa tidak ada seorang pun di keluarganya yang dapat membantunya.
Dalam serial tersebut, Duke of Sussex mengatakan bahwa kembalinya dari Afghanistan memicu trauma kehilangan ibunya, Putri Diana.