Baca tanpa iklan
"Kayak dulu tuh banyak kepikiran mau bikin ini, mau bikin itu."
"Tapi biasanya kepotong karena mager, dalam sehari itu kayaknya waktu untuk terjaga dan berpikir jernih itu kayak cuma beberapa jam," paparnya.
Lebih lanjut, Igor Saykoji juga menjelaskan terkait menjadi emotional eater atau menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi emosinya dan bukan makan karena lapar.
"Kamu dulu adalah emotional eater, itu sejak kapan? Apakah dari remaja atau mulai dewasa?" tanya Feni Rose.
"Waktu remaja, belum jadi penyanyi lah, belum jadi rapper, sebetulnya badannya nggak gede."
"Tapi begitu udah mulai bisa mencari nafkah, sebetulnya terjun ke dunia entertainment itu bukan tujuan, memang suka ngerjain musiknya."
"Jadi nggak ada mindset sama sekali nanti masuk dunia entertainment mau jadi orang seperti apa," ungkap Igor.
Kemudian, Igor Saykoji merasa sudah bisa memenuhi makanan yang diinginkannya hingga hal itu menjadi kebiasaan saat dirinya merasa stres, terlebih saat pandemi.
"Tapi begitu masuk ke dunia entertainment bisa nyari duit, hal-hal yang dulu nggak bisa diusahain kayak makanan, kenyamanan, itu jadi bisa dinikmatin."
"Jadi pelan-pelan yang dulu mungkin jarang bisa beli makanan kayak gimana, sekarang gampang banget," ujarnya.
"Pandemi itu buat kita yang biasanya manggung ke mana-mana tuh ya di mana lagi mengekspresikan mood yang nggak enak ini."
"Ya udah yang paling cepet makan-makan, (pas pandemi) naik banyak," imbuhnya.
Naiknya berat badan membuat Igor Saykoji sempat tak mau menimbang.
Namun, Igor Saykoji bersyukur dirinya bisa melihat perjalanannya dalam berjuang menurunkan berat badan.