News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teknologi FUA Terbaru, Sembuhkan Mioma Tanpa Operasi

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mioma merupakan suatu pertumbuhan massa atau daging di dalam rahim atau di luar rahim yang tidak bersifat ganas

Sementara FUA memungkinkan dokter melakukan ‘operasi’ terkomputasi dengan pancaran gelombang ultrasonografi terfokus. 

Prosedur pendeteksian dan terapi mioma dilakukan dengan alat canggih untuk memberikan kenyamanan bagi pasien.

Selain itu, keunggulan lain dari teknologi FUA adalah tidak ada pendarahan sehingga tidak memerlukan transfusi darah.

Dan umumnya dapat dilakukan hanya dengan rawat inap sehari (One Day Care). 

Prosedur FUA ini juga bersifat targeted, hanya berdampak pada mioma secara presisi tanpa merusak jaringan sehat sekitarnya.

Selain itu, FUA tetap menjadi alternatif yang baik untuk mempertahankan organ reproduksi perempuan agar tetap optimal.

Terutama bagi perempuan yang masih berencana hamil di kemudian hari. 

Pada kesempatan yang sama, RS Abdi Waluyo meresmikan penginstalasian alat Focused Ultrasound Ablation (FUA). 

Ini tentunya memberikan manfaat bagi pasien, salah satunya bagi mereka yang memiliki Mioma Uteri, atau yang lebih dikenal sebagai miom pada rahim. 

Teknologi FUA yang terbaru ini akan menghantarkan gelombang ultrasound yang menyatu ke titik fokus lesi, serta mengakibatkan kematian pada sel-sel mioma tanpa merusak jaringan sehat lain di sekitarnya. 

Focus Ultrasound Ablation memungkinkan pasien yang memiliki mioma untuk menjalani prosedur terapi non invasif tanpa sayatan kulit.

Mampu mengurangi rasa sakit, meminimalisir komplikasi, menghancurkan sel patologis secara optimal, agar dapat sembuh dengan optimal. 

Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi RS Abdi Waluyo dr. Sigit Pramono, FRANZCOG, Sp.OG berharap FUA dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.”

“Kami berharap FUA dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Teknologi ini memungkinkan pasien beraktivitas kembali hanya dalam waktu 3 hari setelah tindakan, serta sudah diperbolehkan hamil 3 bulan setelahnya," tutup Sigit. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini