Serial Rencana Besar Ceritakan Skandal Penggelapan di Bank, Singgung Isu Masalah Ekonomi dan Politik Indonesia
TRIBUNNEWS.COM - Drama serial "Rencana Besar" adaptasi karya penulis fiksi kriminal asal Indonesia Tsugaeda, masuk dalam jajaran trending topic X.
Hal itu tak lepas dari jalan cerita yang mengungkit masalah ekonomi dan politik Indonesia dalam film tersebut.
Cerita serial ini bermula saat terungkapnya penggelapan dana sebesar Rp 17 miliar di Universal Bank of Indonesia (UBI). Ada empat orang yang dicurigai terlibat dalam kasus pengelapan dana tersebut.
Saat menyelidiki kasus ini lebih dalam, detektif polisi Makarim justru menemukan sebuah skandal besar di dalam bank yang lebih dari sekadar kerugian finansial.
Baca juga: Dwi Sasono Sebut Rencana Besar Bisa Jadi Standar Baru Serial Drama Indonesia, Ini Alasannya
Sementara itu, salah satu pegawai, Rifad Akbar (Adipati Dolken) selaku bagian Serikat Pekerja. Ia berusaha mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka terima, seiring dengan pekerjaan yang kian bertambah.
Namun, beberapa dari mereka yang berjuang ternyata tidak pernah kembali.
Rencana Besar juga mengungkapkan banyak sindiran terhadap pemerintah yang mungkin bisa dirasakan hingga saat ini.
Maraknya kasus korupsi, adanya ketimpangan kelas, tidak meratanya gaji di beberapa daerah, serta kebutuhan kelas bawah akan uang, menyebabkan mereka sering tunduk pada aturan dan melegalkan segala cara demi menghidupi keluarga.
Seperti penonton ketahui, tragedi unjuk rasa tersebut mengacu pada peristiwa kelam di zaman Orde Baru.
Tahun 1998 telah menimbulkan luka; korban hilang, mati tanpa alasan, serta trauma bagi keluarga yang ditinggalkan.
Salah satu yang dibahas dalam serial ini termasuk aksi protes kepada pemerintah terhadap pelanggaran hak-hak manusia.
Standar serial Rencana Besar, semuanya mirip standar genre drama kriminal luar negeri.
Mungkin buat yang sering nonton Tom Clancy, Jack Ryan pastinya tidak asing dengan beberapa scoring yang muncul di awal episode.