News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lapak Cilok Seribuan di Depok Diserbu Emak-emak, Ternyata Penjualnya Artis Sinetron

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beredar di media sosial, video yang merekam seorang penjual cilok di pinggir jalan wilayah Kelapa Dua, Depok. Ternyata si penjual artis sinetron.

"Lu malu enggak awalannya?" tanya Afdhal.

Baca juga: Potret Prabowo Makan Malam Bareng Ridwan Kamil dan Oleh-oleh Cilok

"Awalan malu sih gue enggak, tapi grogi, tahu enggak sih. Ada ibu-ibu bilang 'mas kok enggak syuting lagi'. Ada yang nyeletuk 'emang udah enggak laku lagi'. Kita balesin aja 'emang enggak laku, kenapa? makanya jualan bakso'. Makanya Sidik jualan bakso ini banyak banget pelajarannya," ungkap Sidik.

Diungkap Sidik, semenjak beberapa tahun lalu, penghasilannya memang cuma dari syuting saja.

Merasa tidak nyaman, Sidik akhirnya berusaha untuk mencari uang dengan cara lain.

"Emang udah enggak ada penghasilan? anak lu dua," tanya Afdhal.

"Sidik fair-fairan aja. Penghasilan Sidik sebelum Covid dan sesudah Covid itu hanya di entertain. Kesalahan Sidik itu enggak memperluas di pengalaman. Sidik cuma punya pengalaman di entertain. Ada duit, cuma pengin ngebuka hal yang besar itu takut," kata Sidik.


Baru jualan tiga minggu, Sidik mengurai omsetnya perhari.

Ternyata dalam satu hari, Sidik bisa meraup uang nyaris Rp1 juta.

Tak cuma sendirian, Sidik rupanya juga dibantu oleh sang istri.

Melihat sikap istrinya yang tak malu berjualan dengannya, Sidik terkagum-kagum.

"Omsetnya perhari berapa?" tanya Afdhal.

"Untuk kotor selama sehari paling besar Rp800 ribu. Itu belum ada dua minggu. Sidik buka jam 3 sore sampai jam 9 malam," ungkap Sidik.

"Anak dan istri lu ikut juga?" tanya Afdhal.

"Mereka kalau jenuh di rumah ya ke sini. Gue mah enggak tega. Istri terbaik nih!" pungkas Sidik.

(TribunnewsBogor.com/khairunnisa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini