TRIBUNNEWS.COM - DJ Biddy merupakan salah satu disjoki yang cukup populer di kalangan netizen.
Bahkan netizen memberinya beberapa julukan, misalnya DJ Lato-lato hingga DJ Montol.
Namun, ia tak ambil pusing mengenai julukan tersebut. Baginya bekerja profesional menghibur orang adalah keutamaan.
Ia suka dengan dunia gemerlap klub malam sejak duduk di bangku kuliah.
Beberapa kali ikut clubbing, wanita kelahiran Malang, 1 Mei 1998 tersebut, langsung tertarik menekuni profesi disjoki.
Baca juga: Ogah Dicap Setingan dan Cari Sensasi, Dinar Candy Ingin Fokus Karir Sebagai Disjoki
"Aku tertarik untuk belajar DJ di salah satu sekolah di malang Spincodes Indonesia," ucap DJ Biddy.
Setelah belajar, ia pun menerapkannya sebagai profesional hingga membuat keputusan besar, yakni putus kuliah.
Ia tak bisa membagi waktu antara studi dan kerja.
"Aku rela putus kuliah dengan catatan harus bisa menghasilkan uang dari DJ. Jadi, udah ada niat buat fokus DJ gimana caranya bisa dikenal sama banyak orang," lanjutnya.
Sebagai DJ wanita diakuinya tak lepas dari stigma negatif.
"Karena bekerja di dunia malam identik dengan alkohol. Padahal sebenarnya enggak melulu di dunia malam aja," ucap dia.
Biddy sendiri cuek dengan komentar negatif tentang pekerjaannya di dunia malam. Sebab, yang diraihnya saat ini sudah lebih dari cukup untuk menghidupinya.
"Alhamdulillah, pelan-pelan sudah bisa Renovasi rumah mewah buat orang tua. Aku juga bisa beli motor, mobil, rumah pribadi," terangnya.
Ia sadar tak selamanya menekuni profesi disjoki. Apalagi setiap tahun selalu ada disjoki baru yang lebih muda dan fresh.
Karenanya, ia menyisihkan penghasilannya untuk menekuni usaha kuliner di Malang.