Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Akun Weibo milik Lisa BLACKPINK telah diblokir.
Weibo merupakan platform media sosial terbesar dan terkemuka di China.
Diblokirnya akun Weibo milik Lisa BLACKPINK diduga karena penampilannya di klub malam Crazy Horse Paris, Prancis.
Lisa BLACKPINK telah tampil sebanyak lima kali di Crazy Horse pada tanggal 28 sampai 30 September lalu.
Crazy Horse merupakan sebuah klub malam yang menampilkan penari wanita dengan minim atau tanpa pakaian sama sekali.
Namun, penggemar Lisa yang menonton penampilannya mengatakan bahwa dia ditutupi sampai batas tertentu.
Baca juga: Benarkah Jisoo BLACKPINK dan Ahn Bo Hyun Putus karena Jadwal Sibuk? Penggemar Ungkap Alasan Lain
Sementara akun Weibo anggota BLACKPINK lainnya yang ikut tampil di Crazy Horse, yakni Jisoo, Jennie, dan Rose masih bisa diakses.
Dikutip dari BBC, beberapa penggemar Lisa dan pengguna media sosial di China menyatakan kekhawatirannya bahwa acaranya bisa menjadi vulgar.
Nasib akun Weibo-nya menuai reaksi beragam pada hari Kamis (2/11/2023).
"Akhirnya 'operasi pembersihan internet' kami berhasil," kata salah satu pengguna Weibo.
"Ini mempunyai pengaruh besar terhadap orang-orang di bawah umur, negara tidak akan mentolerirnya," ucap warganet lain.
Baca juga: Jisoo BLACKPINK Bakal Adu Akting Bareng Lee Min Ho di Film Omniscient Readers Viewpoint
Nama pengguna Lisa "lalalalisa_m" juga telah diubah menjadi "user7330454276".
Sementara itu, daftar delapan juta pengikutnya juga hilang di Weibo.
Akun milik klub penggemar Baidu miliknya juga tampaknya telah ditangguhkan.
Tak Hanya Lisa BLACKPINK
Ternyata, tak hanya Lisa BLACKPINK yang terdampak dari pemblokiran media sosial di China.
Akun aktris China, Angelababy atau Angela Yeung dan Zhang Jiani juga diblokir.
Baca juga: Agensi Konfirmasi Jisoo BLACKPINK dan Ahn Bo Hyun Putus
Kedua aktris tersebut diduga menghadiri pertunjukan Lisa di klub malam Crazy Horse pada akhir September lalu.
Kunjungan para bintang Tiongkok ke klub yang terkenal dengan penampilan seksi dan penari berpakaian minim mendapat reaksi keras dari anggota masyarakat.
Dikutip dari The Straits Times, Presiden China Xi Jinping pernah memerintahkan tindakan besar-besaran untuk membersihkan industri hiburan, dengan regulator melarang bintang film dengan politik yang "salah", membatasi gaji, dan mengekang budaya penggemar selebriti pada 2021 lalu.
Meskipun mereka sering memperingatkan terhadap konten yang "vulgar dan tidak senonoh", membatasi industri hiburan adalah bagian dari upaya kumulatif untuk memastikan generasi muda menjadi pekerja yang termotivasi, patriotik, dan produktif.
Angelababy dan Zhang Jiani tidak lagi dapat memposting di Weibo karena "pelanggaran hukum dan peraturan terkait".
Baca juga: Chord Gitar You and Me - Jennie BLACKPINK, Lengkap dengan Lirik Lagunya
Lalu untuk akun Douyin, atau TikTok di China, mereka juga telah diblokir.
Foto yang diambil oleh penggemar yang diposting di media sosial menunjukkan kedua aktris tersebut masuk dan keluar dari lokasi Crazy Horse.
Dalam postingan di Instagram awal Oktober lalu, Crazy Horse menyebut Angelababy tidak menghadiri acara tersebut.
Salah satu pengguna Weibo yang bernama "JoannBlue" mengatakan bahwa pertunjukan tersebut "tidak menghormati dan mengobjektifikasi perempuan".
Sering disebut sebagai calon Kim Kardashian China, Angelababy telah muncul di variety show Keep Running (2014 hingga sekarang) dan dalam sekuel blockbuster Hollywood Independence Day (1996) pada tahun 2016.
Baca juga: Diduga Mulai Go Public, Lisa BLACKPINK Terciduk Dinner hingga Pulang bareng Frederic Arnault
Juga seorang model yang wajahnya muncul dalam kampanye pemasaran untuk beberapa perusahaan terbesar di dunia, termasuk Christian Dior.
Ia kini menghadapi perjuangan berat untuk menghidupkan kembali kariernya – seperti selebritas lain sebelumnya – karena bertabrakan dengan sensor kuat Tiongkok dan pelanggaran lain seperti penghindaran pajak.
Larangan Lisa terhadap Weibo mungkin tidak terlalu merugikan.
Grup K-pop seperti BLACKPINK telah dilarang secara tidak resmi di China sejak Seoul menerapkan sistem anti-rudal Thaad yang membuat marah Beijing pada tahun 2017.
(Tribunnews.com/Whiesa)