TRIBUNNEWS.COM - Kasus video prank yang menjerat Baim Wong dan Paula Verhoeven masih bergulir.
Diketahui, Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan lantaran membuat konten prank Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
Setahun setelah laporannya ke polisi, pihak pelapor masih kekeuh agar Baim Wong menerima hukuman atas konten yang dibuatnya.
Pelapor Baim Wong, Prabowo Febryanto menyebut polisi akan melakukan gelar perkara atas kasus tersebut.
Menanggapi kabar tersebut, Baim Wong mengaku tak mengetahuinya.
Namun, Baim Wong meminta doa yang terbaik untuk kasus yang menjeratnya.
"Saya nggak tahu. Doain aja yang terbaik," ujar Baim, dikutip dari YouTube Indosiar.
Baca juga: Baim Wong Buka Bisnis Baru, Makan Gratis Hanya Bayar Pakai Gombalan
Sementara itu, sebelumnya, pelapor yang bernama Prabowo Febryanto, S.H mengatakan tidak ada kendala saat penyelidikan.
"Tidak ada kendala selama penyelidikan. Dan bisa katakan on the track dan selanjutnya akan dilakukan gelar perkara," kata Prabowo Febryanto.
Soal kapan gelar perkara dilakukan, Prabowo berujar akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kurang lebih dalam bulan-bulan ini."
"Bisa saya simpulkan, berarti kalo bulan ini kelar, ya awal bulan bisa dirilis sama Polres Jakarta Selatan terlapor (Baim dan Paula) sebagai tsk (tersangka) atau tidak," ujarnya.
Prabowo menuturkan, pihaknya sangat optimis bisa menyelesaikan kasus ini.
"Kalau saya dan tim optimis sekali. Bahkan kita sudah menyiapkan gelar perkara khusus kalau ini mentah," tutur Prabowo.
"Jadi sekali lagi, namanya kita udah melaporkan, beritanya udah viral masak kita harus pesimis," imbuhnya.
Prabowo Febryanto tetap ingin melanjutkan laporan lantaran Baim tidak menunjukkan itikad baiknya.
Baca juga: Didapuk Jadi Sutradara, Baim Wong Akui Tertantang dan Ungkap Kontribusi Arya Saloka dalam Filmnya
Mediasi yang bisa dilakukan di awal kasus pun tidak terealisasi.
Alhasil, pelapor memilih melanjutkan perkara ini hingga tuntas.
"Untuk laporan kita masih berlanjut, belum ada SP3. Bahkan mediasi kita secara resmi belum ada," katanya.
Meski mengaku belum ada mediasi, Prabowo Febryanto mengatakan sudah pernah bertemu Baim Wong.
"Belum pernah (mediasi). Cuman antara saya dan pelapor pernah bertemu di kantornya di Kebayoran Lama," terang Prabowo.
Baim Wong Jadi Pendiam Usai Dipolisikan Imbas Konten Prank KDRT, Alasannya Takut
Sebelumnya, Baim Wong jauh lebih kalem dan sedikit pendiam setelah dipolisikan karena konten prank KDRT di kantor polisi.
Suami Paula Verhoeven tersebut tak membantah perubahan yang dialaminya belakangan ini.
"Iya benar, sebenarnya karena takut aja. Jujur, takut gua, beneran deh," kata Baim Wong saat wawancara di kantornya, di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).
"Jujur aja gua trauma," sambungnya.
Sebelum dilaporkan ke polisi, Baim kerap membuat konten, mengomentari isu yang sedang ramai. Namun kali ini, ia sama sekali tak membahas isu apapun di media sosialnya.
Baca juga: Cerita Baim Wong Ajak Nikita Mirzani Berbaikan
Terlebih suami Paula Verhoeven itu belajar dari masalah Boy William, yang langsung menjadi sorotan usai mengomentari konser Blackpink di Indonesia.
"Mau ngomong saja sekarang tuh, eh lihat kasus Boy William, jadi makin takut gue," ucapnya.
Bagi Baim, semua pernyataannya itu tidak bisa diterima oleh banyak orang dan kerap menuai pro kontra dalam kehidupan.
"Jadi zaman sekarang tuh kalau berkata-kata mesti dijaga. Saya sudah kenyang banget kemarin, berapa kali gue dapat kayak begitu, tegurannya sudah banyak," jelasnya.
"Kaget banget gue lihatnya, mana temen semua lagi. Jadi memang sekarang harus lebih hati-hati," sambungnya.
Baim Wong sering melihat konten-konten di TikTok, di mana banyak orang yang sangat mudah mengomentari sebuah isu dan menjadi konsumsi publik.
"Kadang saya suka sirik. Enak banget bisa begini. Coba kalau itu gue, bakal jadi beda. Tapi ya saya harus menyadari bahwa saya memang harus berpikir dua sampai tiga kali dalam apa pun," ujar Baim Wong.
(Tribunnews.com/Yurika)(Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo)