Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih terus mendalami kondisi mental serta psikis Dokter Qory Ulfiah Ramayanti dan ketiga anaknya pasca insiden KDRT yang dilakukan sang suami, Willy Sulistio.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Komara mengatakan, saat ini pihaknya telah mendatangi ahli psikologi guna mendalami kesehatan mental Qory dan anak-anaknya.
"Kebetulan tim ahli psikologis sudah kami undang untuk hadir melakukan pendalaman terhadap keadaan terakhir psikis dan mental dari Dokter Qory dan anak-anaknya," ucap Teguh saat dikonfirmasi, Selasa (21/11/2023).
Sampai saat ini Qory dan anak-anaknya masih berada di Polres Bogor lantaran masih trauma.
Baca juga: Suami Dokter Qory Ditahan, Kejiwaan Tersangka Willy Sulistio akan Diperiksa, Diduga Mengidap Bipolar
Qory kata Teguh menyebut masih meminta perlindungan dari pihaknya pasca mengalami KDRT tersebut.
"Sebetulnya belum mau pulang ke rumahnya karena masih trauma dan tidak mau pulang ke Tasik (Tasikmalaya) rumah orang tuanya sendiri," ujarnya.
Meski masih mengalami trauma, Teguh memastikan kondisi terkini dalam keadaan sehat usai jadi korban KDRT.
"Dokter Qory Alhamdulillah kondisi kesehatannya sudah membaik. Terkait kondisi psikis dan mentalnya masih kami dalami," pungkasnya.
Sempat Niat Cabut Laporan
Dokter Qory yang menjadi korban KDRT suaminya Willy Sulistio disebut sempat menyampaikan niatan untuk mencabut laporan terkait perkara tersebut.
Terkait hal itu, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Komara membenarkan hal tersebut, hanya saja niatan itu baru disampaikan secara lisan oleh Qory.
"Sementara baru penyampaian secara lisan. Masih belum ada penyampaian secara tertulis kepada kami terkait rencana pencabutan laporan tersebut," ujar Teguh saat dikonfirmasi, Selasa (21/11/2023).
Baca juga: Dokter Qory 9 Tahun Jadi Korban KDRT Suami: Tubuhnya Penuh Memar, hingga Diancam Pakai Pisau
Berdasarkan hasil komunikasi dengan pihaknya, dijelaskan Teguh, bahwa antara Qory dan Willy sejatinya masih saling menyayangi.
Namun lantaran emosi dari suaminya, maka insiden penganiayaan itu pun terjadi.