Sebelumnnya, tidak sedikit berspekulasi bahwa MasterChef Indonesia adalah acara settingan.
Spekulasi itu muncul lantaran pemenang ajang memasak itu selalu dari keturunan chinese.
Menanggapi kehebohan publik itu, salah satu juri yakni Chef Juna pun memberikan klarifikasinya melalui tayangan YouTube Ray Janson Radio.
"Apakah MasterChef itu acara settingan? Tidak. Apakah kita selalu sudah menentukan pemenangnya? Tidak. Apakah kita didikte untuk menangin siapa atau mulangin siapa? Tidak. Nggak ada untungnya," tegas Chef Juna.
Tidak sedikit yang beranggapan bahwa alasan pemenang MasterChef Indonesia dari Chinese adalah karena pemilik RCTI dari keturunan yang sama.
Chef Juna pun berujar bahwa pemilik RCTI tidak ikut campur dalam keputusan pemenang MasterChef Indonesia.
"Semua itu pada bilang itu yang punya (RCTI) kan keturunan Chinese. Yang punya nggak ngurusin kali yang beginian."
"Bisnisnya jauh lebih banyak," ujar Chef Juna.
Lebih lanjut, menurut Chef Juna tidak masuk akal jika pemelik RCTI menginginkan pemenang MasterChef Indonesia keturunan Chinese.
Baca juga: Chef Juna Ungkap Keinginannya Perdalam Ilmu Tentang Keju
Menurutnya, jika pemilik stasiun TV itu membuat acara settingan justru akan membuat bisnis tumbang.
"Jadi uangnya dia juga datangnya dari orang yang naruh iklan karena rating-nya bagus di market yang menengah, menengah ke bawah."
"Masa dia mau ngebunuh bisnisnya sendiri? It's doesn't make sense (nggak masuk akal)," katanya.
(Tribunnews.com/Yurika)