TRIBUNNEWS.COM - Memilki ribuan karyawan, pedangdut Inul Daratista mengeluhkan besaran pajak hiburan yang mencapai 40 hingga 70 persen.
Seperti diketahui, Inul Daratista tak hanya menekuni dunia tarik suara.
Inul Daratista diketahui juga merambah dunia bisnis, salah satu bisnis Inul yang cukup dikenal adalah karaoke keluarga.
Tak main-main, usaha karaoke keluarga milik Inul Daratista itu telah banyak tersebar di penjuru Tanah Air.
Kendati memiliki bisnis yang cukup besar, Inul Daratista rupanya mengeluhkan besaran pajak hiburan yang kini mencapai 70 persen.
Hal itu tentunya berdampak buruk bagi Inul Daratista sebagai pelaku usaha yang memiliki ribuan karyawan.
"Dulu tuh (karyawan) sampai 7.000 sebelum covid, ya sekarang kira-kira 5.000 (karyawan) lah," ujar Inul Daratista dikutip dari YouTube TRANS TV Official, Kamis (25/1/2024).
Pemilik nama asli Ainur Rokhimah alias Inul Daratista itu kini tengah memikirkan solusi mengenai hal tersebut.
"Iya kita lagi ambil solusinya, karena kan karyawan kita kan banyak."
"Mereka banyak yang berkeluarga juga, kemarin sempet ada istrinya yang ikut sama saya ngobrol, 'nyari kerjaan susah, Bu jangan tutup' ya ini kita lagi cari solusinya," bebernya.
Berbicara soal besarnya pajak hiburan tersebut, Inul menyebut pajak itu tidak mungkin dibebankan kepada konsumen.
Baca juga: Sederet Artis Protes Pajak Hiburan Naik, Mulai Inul Daratista, Rudy Salim Hingga Hotman Paris
"Kalau dibebankan sama customer semua itu nggak mungkin," ucapnya.
Pilihan untuk menaikan harga karaoke pun juga tidak mungkin dilakukan oleh Inul.
Ibu satu anak itu berharap besaran pajak hiburan bisa diturunkan untuk mengatasi persoalan tersebut.