"Terima kasih buat semua teman-teman yang sudah mendoakan juga," imbuh Vincent.
Dikatakan Vincent, dirinya masih berusaha membuka pintu komunikasi dengan pelapor.
Lebih lanjut, Vincent menuturkan bahwa saat ini sedang mengupayakan restorative justice atau alternatif penyelesaian masalah secara kekeluargaan dengan korban.
“Sekali lagi, saya masih berusaha membuka pintu komunikasi dengan pelapor untuk biar semua masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik,” kata Vincent.
“Yang penting kekeluargaan. Semoga bisa menemukan titik terang untuk berdamai dan berdiskusi sehingga semua bisa kembali normal lagi,” tutur Vincent Rompies.
Sahabat Korban Ungkap Kronologi Kasus Bullying SMA Binus yang Libatkan Anak Vincent Rompies
Diberitakan sebelumnya, sahabat korban bullying di Binus School mengungkapkan kronologi perundungan.
Dikatakan AF, perundungan terjadi pada 13 Februari 2024 di sebuah warung di dekat Binus School.
Warung tersebut menjadi tempat berkumpulnya para anggota geng.
Saat itu, korban diberi tahu bahwa dirinya telah direkrut oleh anggota geng sekolah yang dijuluki Geng Tai (GT).
"Pas kejadian yang viral ini sebenarnya kejadiannya itu di tanggal 13 Februari. Korban diberi informasi bahwa dia udah direkrut oleh anggota GT."
"Dan diminta untuk bertemu atau berkumpul bersama anggota GT di Warung Ibu Gaul atau WIG ya singkatannya," ungkap AF, dikutip dari YouTube Cumicumi, Kamis (22/2/2024).
Korban lantas datang ke warung tersebut.
Sayangnya, korban dijebak dan kembali mendapatkan kekerasan yang dikatakan sebagai syarat diterima jadi anggota geng, menurut AF.
Baca juga: Sudah 9 Generasi, Sahabat Korban Bullying Ungkap Syarat jadi Anggota Geng Anak Vincent Rompies
Bahkan, kekerasan yang diterima korban jauh lebih para dari sebelumnya.