TRIBUNNEWS.COM - Ayah Angger Dimas, Agus Riyanto mengungkapkan curahan hati sang putra rasakan kejanggalan proses rekonstruksi kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante.
Kepada Agus, Angger Dimas merasa rekonstruksi yang dilakukan pihak kepolisian dengan melibatkan tersangka Yudha Arfandi.
Dalam rekonstruksi yang digelar Rabu (28/2/2024) itu, Angger merasa adegan yang ditampilkan mantan kekasih Tamara Tyasmara itu berbeda dari CCTV.
"Kalau saya emang nggak melihat langsung, tapi Angger tuh sampai ngomongnya ya berat ya suaranya. Dia nggak biasa seperti itu, dia bilang 'Yah, banyak kejanggalan kok yang di rekon itu kok soft semua'," urai Agus menceritakan curhatan putranya, dikutip dari YouTube Cumi-cumi, Kamis (7/3/2024).
Mendengar itu, Agus keheranan.
"Saya bilang, 'maksud kamu gimana?'," cecar Agus pada ayah Dante itu.
"Nggak sesuai sama anu (CCTV), Yah'," balas Angger.
Menurut Angger, rekonstruksi tersebut tidak sesuai dengan video aksi Yudha menenggelamkan Dante yang sempat tersebar.
"Katanya Angger, rekonstruksi kok soft nggak seperti yang ada di TV awal disebarin," imbuhnya.
Bahkan, kepada sang ayah, Angger menyaksikan adegan Dante ditendang oleh tersangka Yudha.
"Katanya ada ditendang, ada diinjak pakai dengkul," sambungnya.
Baca juga: Ayah Angger Dimas Akui Masih Rasakan Duka setelah Dante Meninggal: Waktu Itu Saya Belum Terima
Adegan tersebut membuat Angger murka.
"Makanya Angger sangat marah, pulang langsung 'Yah, wah, kalo ayah tadi ada Yah', mungkin saya loncat duluan," cerita Agus.
Dalam kesempatan itu, Agus sekaligus mengomentari gelagat Tamara yang nampak santai saat rekonstruksi berlangsung.
"Kembali lagi gini, kalo orang yang merasa kehilangan, dia enggak akan bisa menyembunyikan kesedihan. Walaupun ketawa-ketawa, kayak saya, mohon maaf saya hancur banget," jelasnya.
Sementara itu, disinggung kejanggalan dalam proses rekonstruksi kematian Dante, kuasa hukum Yudha membantah.
Pihaknya menyebut, rekonstruksi telah sesuai dengan rekaman CCTV.
"Ya sudah sesuai dengan tahap-tahapan yang ada di CCTV, tidak ada itu yang dilangkahi. Dikonfirmasi artinya mencocokkan dari CCTV, kemudian dilakukan cocok atau enggak," terang Dailun Sailan.
Adapun sebelumnya, setelah menyaksikan rekonstruksi kematian Dante, Angger menilai apa yang telah dilakukan Yudha Arfandi terhadap Dante adalah kejam.
"Ya teman-teman nilai aja seperti apa. Kalau dari saya sih ya itu kejam," ungkap Angger, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Kamis (29/2/2024).
Disinggung soal adanya pembunuhan berencana, Angger enggan memberikan komentar.
Angger pilih menyerahkannya kepada pihak kepolisian.
"Itu (kemungkinan pembunuhan berencana) biar polisi yang jawab," ujarnya.
Sementara itu, dikatakan Angger bahwa terkait motif Yudha menenggelamkan Dante hingga saat ini masih belum terungkap.
"Motif belum ada. Ya kita akan melihat bagaimana polisi dapat menyelesaikan lah (kasus kematian Dante)," katanya.
(Tribunnews.com/ Salma/ Yurika)