Diketahui, Syakir Daulay memang sangat dekat dengan Habib Hasan bin Ja'far Assegaf.
Bahkan dalam satu siniarnya, Syakir Daulay menyebut Habib Hasan bin Ja'far Assegaf sebagai sosok yang mengubah hidupnya.
Ia pun pernah memberikan satu unit kendaraan bagi sang habib.
Termasuk saat Syakir Daulay menggarap film Imam Tanpa Makmum yang rilis pada Oktober 2023.
Dikutip dari Kompas.com, film pertama Syakir Daulay sebagai sutradara itu menelan biaya hingga mencapai Rp 7 miliar.
Ia bahkan sempat merasakan rekeningnya hanya menyisakan uang Rp 6.000 karena pembengkakan dana dalam produksi film Imam Tanpa Makmum.
Selama uangnya masih tersisa Rp 6.000, Syakir Daulay mengaku tak pernah keluar kamar.
Pemuda berusia 21 tahun itu hanya bisa berdoa agar bisa menyelesaikan film dan mendapat rezeki untuk melanjutkan hidupnya.
"Jadi pas duit Rp 6.000 enggak keluar kamar seharian. Kerjaannya cuma solawatan, ya Allah hamba mau berjuang buat agamamu buat bantuin dakwah masa enggak ada duit," kata Syakir.
Ia kemudian menerima bantuan dari Habib Hasan bin Ja'far Assegaf untuk melanjutkan produksi filmnya.
"Tapi akhirnya ngobrol sama guru Habib Ja'far Assegaf akhirnya digelontorkan dana sebesar Rp 5 miliar buat beresin pembengkakan karena harus bayar kru dan pemain, sedangkan duit waktu itu sudah habis," tutur Syakir.
Tentang Habib Hasan bin Ja'far Assegaf
Dikutip dari situs Majelis Nurul Musthofa, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf lahir di Kramat Empang Bogor pada 26 Februari 1977.
Sewaktu kecil, ia belajar mengaji pada Syaikh Usman Baraja, Syaikh Abdul Qodir Ba'salamah, dan Syaikh Ahmad Bafadhol.
Ia juga mendapat pendidikan awal dari ayahnya, kemudian meneruskan ke Pesantren Darul Hadits dan Darut Tauhid di Malang selama tiga tahun.