"Iya kita semua di ruangan Itu berempat melihat Papa menghembuskan nfas terakhir. Lengkap semuanya," ungkap Ghassan.
"Kita ganti-gantian di kupingnya teriak Lailahaillallah. Sebenarnya papa itu dalam efek obat bius tapi tetap bisa mendengar," imbuhnya.
Perasaan Ghassan saat itu diakuinya dari yang semula gembira dengan rencana mudik lebaran tahun ini, berubah menjadi campur aduk.
"Itu perasaan kita campur aduk. Tadinya kita harusnya Happy akan melakukan tahun ini kan Lebaran mau pergi-pergi udah bikin rencana. Namun Allah bertakdir lain," tutur Ghassan.
"Ya di sana tadi kondisi juga sedih semua. Kakak juga minta maaf kesalahan karena Kakak sebagai anak pertama minta maaf dan juga harus tanggung jawab, menggantikan Papa," lanjutnya.
Atas kepergian sang ayahanda, Ghassan mengaku ikhlas.
"Kita harus ikhlas, karena semua yang berasal dari Tuhan akan kembali dari Tuhan juga," pungkas Ghassan.
(Tribunnews.com/M Alvian F)