News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Babysitter Aniaya Anak Asuh

Siksa Anaknya Selama 1 Jam & Pernah Aniaya Balita Lain, Aghnia Punjabi Bongkar Kejahatan Baby Sitter

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suster atau baby sitter yang melakukan penganiayaan terhadap putri dari Selebgram Aghnia Punjabi.

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Selebgram asal Malang, Emy Aghnia Punjabi histeris saat membongkar bagaimana perlakuan suster pengasuh menganiaya putri kecilnya.

Aghnia Punjabi mengatakan, sang suster melakukan penganiayaan terhadap anaknya selama 1 jam 15 menit tanpa henti, sambil mengunci kamar dari dalam.

Berdasarkan CCTV Aghnia melihat putrinya mengalami penganiaaan hebat.

Bahkan ketika putrinya berusaha kabur , si pengasuh terus mengejarnya.

"Kalau teman-teman media melihat CCTV, anak saya disiksa satu jam lebih tanpa ada ampun," ungkap Aghnia Punjabi dalam jumpa pers di Polres Malang Kota, Jawa Timur, Sabtu (30/3/2024).

"Disiksa itu dalam artian anak saya lari kesana kemari dikejar terus," kata Aghnia.

Aghnia lalu menjelaskan, ketika kejadian penganiayaan itu berlangsung, tak ada pekerja di rumahnya tidak ada yang mendengar.

Sebab, sang suster mengunci pintu kamar dari dalam.

Selain memaparkan penganiayaan 1 jam si baby sitter kepada putrinya,  Aghnia Punjabi juga mengungkap sebuah fakta baru.

Dijelaskan, pelaku penganiayaan yang tak lain merupakan pengasuh anaknya sendiri itu ternyata pernah terlibat kasus serupa.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Aghnia melalui postingan terbaru yang dibagikan di akun Instagramnya.

Dalam salah satu postingan, Aghnia turut membagikan tangkapan layar berisi pesan dari salah satu netizen yang mengaku pernah menjadi penyalur si pengasuh.

Bahkan, pihak penyalur asisten rumah tangga alias ART itu mengaku pernah mendapat laporan dari salah satu pelanggannya terkait sikap kasar pengasuh berinisial ‘I’ tersebut kepada anak balita.

Menurut keterangan penyalur ART tersebut, sang suster atau pengasuh tersebut lantas langsung di-blacklist karena memiliki track record yang buruk.

Kronologi

Melalui akun resmi Instagram-nya @emyaghnia, ibu dua anak ini mengungkap bagaimana kronologi kejadian penganiayaan yang dialami oleh putrinya tesebut.

Bermula ketika 27 Maret 2024 siang, Aghnia pergi ke Jakarta untuk menyelesaikan pekerjaannya selama 2 hari.

Tanggal 27 Maret.

  • Saya pergi ke Jakarta siang hari untuk bazar selama 2 hari.
  • Saya tidak membawa anak.
  • Saya titipkan sus dengan adik ipar saya.
  • Di rumah ada: driver, mba 2 orang, suster 2 orang, termasuk tersangka dan adik ipar."

Tanggal 28:

  • Pukul 04 subuh, penganiayaan terjadi.
  • Posisi semua di basement tidak mendengar sama sekali dan kamar terkunci rapat.
  • Proses penganiayaan dilakukan 1 jam tanpa henti.
  • Dan pelaku tidak memperbolehkan anak saya keluar kamar karena takut terlihat orang rumah atas tindakannya.
  • Ia memberitahu semua orang rumah bahwa dia demam, makan pun dibawa ke kamar.
  • Setelah Aghnia kembali dari Jakarta, dirinya pun mendapatkan kabar bahwa anaknya jatuh dari kamar mandi dan mengalami memar.
  • Namun, menurut ia dan suami kondisi memar anaknya sangatlah tidak wajar.
  • Mereka kemudian mengecek CCTV dan ternyata terbukti anaknya tidak jatuh dari kamar mandi, melainkan menjadi korban kekerasan oleh pengasuhnya sendiri.

Polisi: Pelaku mengaku jengkel kepada sang anak

Motif IPS tega melakukan penganiayaan kepada sang anak asuh hingga mengakibatkan lebam dibongkar Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto.

Menurut Danang, motif tersangka melakukan penganiayaan lantaran korban menolak untuk diobati.

Hal inilah yang membuat IPS jengkel terhadap JAP, sehingga membuatnya melakukan penganiayaan.

"Tersangka ini merasa jengkel akibat ketika itu korban ingin diobati karena ada bekas luka cakaran yang ada di tubuh korban, namun korban menolak tidak mau (diobati)," ungkapnya.

Tak hanya itu, Danang juga mengatakan ada faktor lain yang mendorong sehingga tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban, yakni adanya anggota keluarga yang sakit.

"Namun tidak bisa dijadikan alasan melakukan kekerasan terhadap anak," ujarnya.

Namun Aghnia tidak bisa menerima alasan atau pernyataan sang baby sitter tersebut.

Ia melihat bahwa alasan tersebut tidak masuk akal.

"Alasan dia enggak masuk akal untuk saya, katanya itu (penyiksaan) dilakukan karena anak saya enggak mau diobati, hanya itu," ujar Aghnia Punjabi di Polresta Malang Kota, Jawa Timur, Sabtu (30/3/2024).

Aghnia mengatakan bahwa hal itu biasa terjadi jika ada masalah antara pengasuh dan orang tua dari anak yang diasuh.

Namun Aghnia memastikan bahwa dirinya tidak ada masalah sama sekali dengan pengasuh yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Perlu diketahui biasanya kejadian ini trigger ada masalah dengan saya, tapi saya enggak ada masalah sama sekali dengan susternya, suster ini baik ke saya," jelas Aghnia.

"Bisa ditanyakan ke orang rumah karena suster ini juga berperangai baik, tapi ternyata manipulatif," terusnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini