Bekerja di ruang AC misalnya. Udara yang sejuk cenderung membuat seseorang mengabaikan kebutuhan cairan, enggan untuk minum, sehingga tanpa disadari ia akan mengalami dehidrasi.
Kondisi tersebut memang jarang sekali berakibat fatal. Namun, bukan berarti dehidrasi boleh disepelekan. Tubuh kita sangat bergantung pada asupan cairan agar dapat berfungsi secara optimal.
Tak hanya untuk menghilangkan rasa haus, cairan dalam tubuh juga berfungsi sebagai pengatur suhu, pembentuk sel, pelarut, media transportasi, media eliminasi toksin, pelumas dan bantalan.
Dehidrasi ringan tanpa kita sadari sering kita alami dalam keseharian, hanya saja dehidrasi tersebut untungnya belum digolongkan sebagai masalah kesehatan serius dan dapat ditangani dengan meminum segelas air dingin dan konsumsi beberapa potong buah yang mengandung banyak cairan.
Dehidrasi hebat bisa mengakibatkan tubuh mengalami malfungsi.
Kondisi seperti ini, seseorang tak perlu lari marathon untuk mengalami malfungsi pada tubuh, cukup menghabiskan beberapa jam di luar ruangan saja sudah dapat berakibat fatal.
Untuk itu, kekurangan cairan perlu diwaspadai. Berikut hal-hal apa saja yang menandakan tubuh kekurangan cairan, selain rasa haus seperti dikutip promkes.kemkes.go.id.
– Sulit mengontrol suhu tubuh
Setiap gerakan pada aktivitas kita menghasilkan panas dalam tubuh, jika mekanisme tubuh kita normal, maka panas dalam tubuh dapat dikeluarkan lewat proses berkeringat.
Saat tubuh mengalami dehidrasi, salah satu mekanisme yang terganggu adalah proses berkeringat. Jika sudah demikian, panas akan terperangkap dalam tubuh sehingga membuat suhu inti dalam tubuh naik.
Kondisi ini membuat tubuh berisiko mengalami heat stroke (serangan panas) yang tak jarang berakibat fatal.
– Berhenti berkeringat
Kekurangan cairan sangat memungkinkan tubuh kita menghentikan beberapa proses alamiahnya secara selektif.
Dua kondisi yang sangat sering terjadi saat tubuh menjadi selektif terhadap proses alamiah tubuh adalah pada proses berkeringat dan memompa darah ke otot.