Namun, tuduhan paling mengejutkan adalah adanya dugaan staf menyediakan wanita yang telah dibius untuk pelanggan VIP.
2 Februari 2019
Seungri memberikan pernyataan terkait insiden Burning Sun lewat akun Instagramnya.
"Aku meminta maaf pada semua yang merasa tak senang atau khawatir tentang kejadian dan kontroversi yang berhubungan denganku," ujar Seungri dalam unggahannya.
Di hari yang sama, Dispatch membongkar percakapan antara staf Burning Sun yang membicarakan soal membawa wanita mabuk ke ruang VIP.
Mereka diketahui menyaksikan aksi pelecehan yang dilakukan pelanggan VIP terhadap wanita mabuk lewat CCTV.
Seungri tidak terlibat dalam percakapan tersebut.
Baca juga: Mengenal Freebies, Hadiah Ala Fans K-Pop yang Dibagi-bagi Saat Konser
15 Februari 2019
Petugas kepolisian menggerebek Burning Sun dan unit kepolisian Distrik Yeoksam.
Dilansir SBS, mereka menyita barang bukti yang berkaitan dengan dugaan kolusi petugas kepolisian serta rekaman CCTV.
Di Burning Sun, mereka mengambil data yang diperlukan untuk menyelidiki kecurigaan narkoba, kejahatan seks, dan kolusi di klub.
17 Februari 2019
Burning Sun dilaporkan ditutup setelah investigasi soal narkoba meluas ke lebih banyak klub di Gangnam.
26 Februari 2019
Seungri dilaporkan menyediakan layanan prostitusi untuk investor asing di sebuah klub daerah Gangnam, Club Arena.
Tuduhan tersebut bermula dari SBS funE yang memberitakan isi percakapan grup chat KakaoTalk antara Seungri dan tiga orang lainnya.
Grup chat yang dibeberkan SBS funE terdapat nama Seungri, CEO Yoo In Suk dari Yuri Holdings, dan staf bernama Kim.
Dalam percakapan yang terjadi pada 2015 itu, diduga Seungri mengatur pendamping wanita untuk melayani calon investornya.