TRIBUNNEWS.COM - Linda jadi buah bibir netizen. Ia dianggap sebagai saksi kunci kasus Vina Cirebon yang kian membingungkan publik.
Dalam Film Vina: Sebelum 7 Hari Linda dikisahkan sebagai sahabat dekat Vina. Ia sempat bertemu Vina dan Eky beberapa jam sebelum kejadian nahas.
Disebut pula Linda mengetahui dan mengenal para pelaku.
Baca juga: Video Linda Emosi Bongkar Kebohongan Kakak Vina: Mbak itu Jangan Banyak Bohong Juga
Nah, karena gambaran dalam film, Linda kemudian dinilai bertanggung jawab untuk menjelaskan peristiwa sebenarnya.
Ditambah lagi momen viral Linda kesurupan arwah Vina. Pada kondisi tersebut terungkap bahwa Vina bukan korban kecelakaan, melainkan perkosaan dan pembunuhan.
Tak pelak, wanita pemilik nama lengkap Marlinda Putri ini jadi sasaran bully netizen. Ia dituduh menghindar untuk menutupi sesuatu.
Padahal kenyataannya tidak demikian.
Linda blak-blakan mengatakan pada awak media, tak kenal dekat dengan Vina. Bahkan terakhir kontak dengan Vina sekira lebih dari enam bulan sebelum kejadian.
Mereka saling kenal karena sama-sama punya pacar anggota geng motor XTC.
Namun, setelah Linda putus dengan pacarnya, sudah tak pernah bertemu Vina. Termasuk anggota geng motor XTC.
"Kita hubungannya tak sedekat yang difilmkan. Cuma teman biasa," ucap Linda.
Bahkan curhat pun mereka tak pernah.
Ditegaskan pula saat kejadian nahas, Linda mengaku ada di rumah.
Makanya ketika diperiksa polisi, Linda ditanya seputar identitas. Tak terkecuali soal fenomena kesurupan yang dialaminya.
Di situ pula ia menjelaskan kalau pamannya mengenal kakak Vina. Karena hubungan itulah keluarga Vina diminta datang melihat fenomena kesurupan yang dialami Linda.
Linda memberi penekanan bahwa dirinya sama sekali tak mengetahui kasus Vina. Namun kesurupan arwah Vina yang dialaminya membuat nasib Linda jadi pelik.
Nasi sudah menjadi bubur. Linda jadi sasaran bully netizen karena persepsi yang terbangun setelah menonton film Vina: Sebelum 7 Hari.
Harapannya cuma satu, kasus ini cepat terungkap dan selesai.
"Jangan kayak gini, kasihan banyak yang jadi sasaran bully netizen, termasuk saja," ucap Linda.
Intinya, gambaran di film tentang Linda sama sekali berbeda dari kenyataan.
Sebab, Linda mengaku tak diwawancara pihak rumah produksi.
Menurut dia, pihak rumah produksi tak punya nomor kontaknya, sehingga cerita dalam film tentang Linda sepenuhnya mengarang, kecuali momen kesurupan.
"Mereka kan kehilangan narasumber, kehilangan saya. Enggak dikasih tahu, jadi mungkin hanya ilustrasi," ucap Lindah.