Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Joko Anwar belum lama ini merilis serial barunya yang berjudul Nightmares and Daydreams.
Tak lagi membawa kisah horor seperti film-film sebelumnya, pria yang akrab disapa Jokan ini hadir dengan genre sci-fi supranatural.
Jokan menghadirkan tujuh episode di platform Netflix yang semuanya mengulas berbagai persoalan sosial yang dihadapi para karakternya.
Oleh karenanya Joko Anwar menegaskan meski dibungkus dengan genre fiksi ilmiah-supranatural, tetapi secara cerita menggambarkan realitas di Indonesia.
"Ini emang genrenya sci fi termasuk baru buat saya, tapi inspriasi ceritanya dari kehidupan sehari-hari, dari isu sosial politik yang ktia alami," ucapnya di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Baca juga: 3 Film Terbaru Netflix pada Juni 2024: Hit Man, Trigger Warning dan A Family Affair
"Genrenya bisa saja baru scifi-supranatural tapi isu cerita dan karakternya harus relevan dan relate dengan yang ada di Indonesia," tuturnya.
Joko Anwar menuturkan bahwa ide yang coba disampaikan adalah ingin memperlihatkan usaha orang-orang keluar dari masa sulit.
"Cerita tentang orang-orang yang mencoba bertahan dalam cobaan-cobaan hidup dan bisa keluar dari struktural yang membelenggu manusia,” katanya.
Sadar bahwa dirinya punya privelege sebagai sineas, Joko Anwar tak mau sembarangan membuat karya.
"Sebagai yang bekerja di industri film, yang sangat punya privilese, setiap menciptakan karya punya kesempatan yang besar untuk ditonton banyak orang," tutur Joko Anwar.
"Jadi tanggung jawab berkarya adalah bisa menciptakan yang merefleksikan society kita,” jelasnya.
Sekedar informasi serial Nightmares and Daydreams hadir dalam tujuh episode dengan setiap episode membawa realitas masing-masing.
Serial tersebut dibintangi sekiranya 65 aktris dan aktor yang tersebar dalam tujuh episode. Seluruh episode sudah dirilis di platform streaming Netflix.