Ia mengatakan itu hanya sebagai rasa membanggakan diri bisa membawa anaknya saat pergi haji di tahun 2000-an.
Baca juga: Imbas Ngotot Inginkan Thariq Halilintar Dipanggil Haji, Geni Faruk Banjir Hujatan dari Warganet
"Ya dia senang bisa bawa bayi tahun 90-an, buat haji perjuangan bukan hanya materi, tapi tenaga. Saat itu juga dia bisa bawa anak," ucapnya.
Selain itu, menurut Atta, menjalankan ibadah haji zaman dulu berbeda dengan sekarang.
Setiap orang harus mengantri beberapa tahun untuk bisa menjalankan ibadah haji ke tanah suci Mekkah dan Madinah.
"Mama saya dulu gak kayak sekarang. Dulu perjuangannya luar biasa."
"Dulu ada saudara kuliah di Jeddah, jalurnya lewat negara lain bukan dari Indonesia. Visanya juga berbeda gak kayak sekarang," ungkap Atta.
Atta Halilintar hanya bisa memaklumi ucapan Lenggogeni Faruk.
Namun, ia tetap bangga melihat perjuangan sang ibunda pergi haji zaman dulu.
"Dia bangga bisa bawa anaknya," ujar Atta Halilintar.
(Tribunnews.com/Latifah/Eko Sutriyanto)