Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Korea jadi negara tujuan yang diidamkan wisatawan asal Indonesia.
Demam K-Pop hingga drama Korea (drakor) memengaruhi minat wisatawan ke negeri Ginseng ini.
Korea seolah membius perempuan kelas menengah di Jakarta dan Indonesia pada umumnya—tentu yang berduit—mewujudkan body goals yang diidamkan.
Ya, banyak wisatawan dari Indonesia, melakukan wisata medis ke Korea.
Baca juga: Idol K-Pop Ini Ternyata Anak Adopsi, Dulu Hidup Susah, Kini Tajir Melintir
Tak sedikit artis, pesohor dan influencer nasional yang juga kerap melakukan medical and estetic treatment di negeri K-Pop tersebut.
Mengintip data Korea Health Industry Development (KHIDI) 2019 terungkap jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan medis ke Korsel mencapai 1,1 persen dari total 497,464 wisatawan, atau sekitar 5,472 orang.
Angka tersebut diyakini meningkat di tahun 2024 ini, seiring berlipatnya turis Indonesia yang mengunjungi Seoul dan kota-kota lain di Korsel.
Tujuan utama treatment ala Korea, apalagi kalau bukan bedah plastik untuk mempercantik penampilan. Gempuran K-Pop dan Drakor turut mengerek industri kesehatan Korea, karena banyak perempuan di berbagai negara ingin memiliki wajah seperti Bae Suzy, Park Min Yong, atau Son Ye Jin.
Secara global, body goals yang ingin dipercantik melalui bedah plastik, berdasarkan penelitian International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) pada 2020 meliputi pembesaran payudara (16 persen), sedot lemak (15,1 persen), operasi kelopak mata (12,1 persen) dan treatment pada hidung.
Namun apakah masih worth it melakukan perawatan kesehatan dan kecantikan di luar negeri, di tengah melambungnya nilai tukar mata uang asing?
Berdasarkan data Bank Indonesia, dalam seminggu terakhir, kurs USD sudah menembus batas psikologis seperti saat krisis ekonomi lalu, yaitu di atas Rp16,000. Tentu saja ini akan meningkatkan biaya perjalanan ke luar negeri yang semuanya dalam bentuk Dollar.
Lantas haruskah ke Korea demi perawatan kecantikan?
Tak perlu jauh ke Korea, ternyata Indonesia punya di beberapa tempat.
Salah staunya Promec Clinic, yang sejauh ini menjadi top of mind dalam layanan kesehatan dan kecantikan di Jakarta dan sekitarnya.
Salah satu pegiat perawatan kecantikan, Dr. dr. Fransiska Mochtar, Sp.OG., Subsp.Obginsos., S.H., M. Biomed (AAM) di Indonesia yang menawarkan setiap tindakan medis esteteika kecantikan secara profesional, setara dengan treatment yang dilakukan dokter-dokter di luar negeri.
“Kami yakin kita mampu, karena sebenarnya dokter-dokter Indonesia juga tak kalah hebat," kata CEO Promec Clinic ini.