Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Youtuber Raymond Chin menyampaikan surat terbuka yang ditujukan kepada Prabowo Subianto, Presiden terpilih RI periode 2024-2029.

Surat terbuka itu ia sampaikan melalui rekaman video berdurasi 17 menit yang diunggah di akun Youtube-nya, belum lama ini.

Di situ ia berharap agar pendapat yang disampaikannya bisa menjadi satu konsederasi kemajuan Indonesia sebagai negara. 

Yang menjadi keprihatiannya saat ini adalah berkait penurunan indeks demokrasi dan semakin memburuknya indeks anti korupsi.

Disinggungnya pula pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang menurutnya secara konsep dapat menyelesaikan permasalahan di Jakarta dengan pendekatan keberlanjutan.

Baca juga: Prabowo Jajal Lapangan di Kawasan Rumah Apung Muara Angke, Main Bola bareng Anak-Anak

Ia menyayangkan realisasi investasi yang belum maksimal sehingga bisa menjadi hambatan mewujudkan proyek tersebut.

Dalam surat terbukanya, Raymond yakin dan percaya Prabowo yang dikenal memiliki rasa nasionalisme tinggi, tidak bisa disetir pihak lain ketika menjabat Presiden. 

"Pak Prabowo percaya sama sistem meritokrasi, enggak bakal tuh titip-titip jabatan atau terkena dugaan kolusi, nepotisme," ucapnya.

Ia juga yakin tidak akan ada politik balas budi bagi-bagi jabatan terhadap pihak yang memberi dukungan terhadap Prabowo selama kontestasi pemilu 2024.

Politik balas budi, menurut dia, membuka peluang memasukkan orang-orang yang tidak kompeten ke dalam pemerintahan.

"Namun saya percaya dengan ketegasan yang dimiliki enggak mungkin Pak Prabowo memilih orang-orang yang tidak sesuai bidangnya," ucap Raymond Chin.

Raymond menutup videonya dengan harapan yang besar bahwa Indonesia Emas benar-benar akan direalisasikan.

"Semoga dari nilai-nilai yang diusung Prabowo sebagai sosok yang dikenal pro rakyat bukan sekedar “omon-omon” saja," tandasnya.

Sebagai info, Raymond Chin bukan hanya sebagai youtuber.

Kontennya membahas keuangan dan bisnis. 

Selain konten kreator, ia juga dikenal sebagai pengusaha start up.