Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bunga Zainal membuat pengakuan bahwa dirinya sempat berbohong ke suaminya, Sukhdev Singh soal investasi yang diikutinya.
Sebelum jadi korban dugaan penipuan di investasi bodong yang dilakukan temannya, Bunga sempat diminta untuk membujuk Sukhdev.
Baca juga: Kena Tipu Investasi Rp15 M, Manajer Bunga Zainal Sebut Artisnya Kena Sirep saat Berani Bohongi Suami
Sebab pada awalnya yang ikut investasi hanyalah Bunga, namun teman dekatnya itu meminta agar Bunga membujuk Sukhdev agar ikut berinvestasi.
Hal itu dimulai ketika Bunga Zainal diminta untuk membuat time table palsu agar Sukhdev tertarik untuk ikut.
"Saya juga pernah diminta terlapor untuk membuat time table palsu untuk memengaruhi suami saya," ucap Bunga Zainal dalam jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2024).
"Terlapor meminta saya untuk mengelabui suami saya dengan cara membuat time table palsu, dan saya lakuin, saya nurut aja," ujar Bunga Zainal.
Baca juga: Cerita Bunga Zainal Titipkan Uang untuk Investasi hingga Berujung Kerugian Rp 15 Miliar
Bahkan Bunga sempat tidak berterus terang soal besaran uang yang sudah ia investasikan ke rekannya itu.
"Di awalnya itu suami saya nggak pernah tahu kalau uang yang dikeluarkan itu senilai Rp 6,2 miliar secara bertahap," ungkap Bunga.
"Suami saya hanya tahu sekitar Rp 2 miliaran," terusnya.
Hingga akhirnya ia mulai menyadari jadi korban dugaan penipuan, Bunga Zainal pun merasa sangat bersalah kepada suaminya.
Apalagi saat melihat suaminya itu sama sekali tidak marah padanya padahal uang untuk persiapan pendidikan anak yang berjumlah miliaran rupiah itu ikut raib.
"Alhamdulillah banget suami saya sangat support banget, dia adalah garda terdepan saya, mungkin saya merasa bersalah karena saya juga orang yang menjerumuskan dia dan keuangan anak saya," tutur Bunga.
"Tapi sampai saat ini suami saya nggak pernah nyalahin saya dan masih terus dukung saya," sambungnya.
Bunga Zainal harus menelan pil pahit ketika uang investasinya yang berjumlah Rp 15 miliar raib dalam sebuah bisnis investasi yang ternyata bodong.