Namun, tekad Fanny bulat, ia hanya ingin menjunjung tinggi keadilan.
"Aku masih inget banget ketika aku mau bersuara tentang ini, ada cletukan "Fanny lupa toh kalau di belakangku ini orang2 penting?" Iya aku tau kalian jurnalis, meskipun aku sendirian, aku nggak takut, aku masih berpegang teguh rasa adil," paparnya.
Dibeberkan Fanny, saat dirinya ingin keluar dari band tersebut harus membayar jika ingin memakai nama "Soegi".
Padahal, itu adalah namanya sendiri.
"Aku masih inget banget ketika aku mau keluar dari Band itu dan dihadapkan orang2 HAKI, aku diharuskan membayar namaku sendiri yakni "Soegi" kalau aku keluar dengan entitas yang baru. Ada rekamannya lagi."
"Justru sekarang kalian yang masih nge-Band & banting harga jauh di bawahku dan masih pakai namaku. Aku masih baik, masih aku diemin," bebernya.
Keluar dari Soegi Bornean, Fanny Soegi Merasa Lebih Bebas Berkarya
Diberitakan sebelumnya, Fanny Soegi merasa senang berkarya di blantika musik Indonesia sebagai penyanyi solo.
Tak hanya itu, ia juga merasa lebih bebas dalam berkarya setelah hengkang dari band sebelumnya, Soegi Bornean.
"Sekarang tuh kayak mulai semua dari awal," kata Fanny Soegi ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Baca juga: Pertama Kali Diajak Padi Reborn Kolaborasi, Fanny Soegi Merasa Tak Pantas
"Sekarang lebih transparan semuanya, lebih happy, itu sih yang penting, pasti lebih bebas (berkarya)," lanjutnya.
Selain itu Fanny juga mengungkapkan masih memakai Soegi sebagai nama panggungnya yang mana serupa dengan nama bandnya.
Fanny mengatakan masih akan terus menggunakan nama Soegi, pasalnya itu merupakan singkatan dari nama panjangnya juga yakni Soegiarto.
"Sebetulnya kalau yang tahu ceritanya Soegi kan nama aku sendiri, Bornean memang dari saya keturunan Kalimantan," jelas Fanny.
"Tapi mereka sendiri sudah minta izin untuk memakai nama," lanjutnya.
Adapun Fanny Soegi memutuskan mundur dari Soegi Bornean pada 1 Maret 2024
(Tribunnews.com/Yurika/M Alivio)