Matanya sembab menangisi kepergian Marrisa Haque.
Cici Tegal menyatakan Ikang Fawzi setia berada di samping jenazah Marrisa Haque.
Keluarga dan sahabat kemudian berusaha menguatkan kondisi Ikang Fawzi dan kedua anaknya.
Sementara itu rumah duka Marissa Haque di kawasan bintaro dipenuhi para pelayat yang berdatangan untuk memberikan penghormatan terhadap Marissa Haque.
Kemudian ada Calon wakil gubernur (Cawagub) Jakarta Rano Karno yang turut hadir di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada istri dari musisi senior Ikang Fawzi.
Kenangan bersama mendiang Marrisa Haque kemudian diungkap oleh Rano Karno ketika mereka beradu akting dalam film pertamanya Kembang Semusim.
Meninggalnya Marrisa Haque kemudian menjadi duka mendalam bagi industri perfilman tanah air.
Anies Baswedan hadir di rumah duka bersama sang istri, Fery Farhati untuk memberikan penghormatan terakhir.
Kepergian Marrisa Haque menjadi duka mendalam bagi Anies Baswedan terhadap teman kuliahnya itu.
Marrisa menurut Anies aktif dalam kegiatan sosial dan menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang.
Hal itu kemudian menjadi kenangan tersendiri bagi Anies terhadap mendiang Marrisa Haque.
Marrisa Haque sebelumnya dikenal sebagai seorang artis legendaris di era 1980-an.
Memulai karirnya sebagai seorang pemeran film, Marrisa Haque telah membintangi berbagai film layar lebar, di antaranya dalam drama romantis seperti Tinggal Landas Buat Kekasih (1984) dan Biarkan Bulan Itu (1986).
Aktingnya yang mengesankan di kedua film tersebut membuatnya mendapatkan nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia, dan memenangkan satu di antaranya untuk perannya di film Tinggal Landas Buat Kekasih sebagai Aktris Pendukung Terbaik.
Marissa Haque memenangkan Piala Citra untuk perannya di film Tinggal Landas Buat Kekasih sebagai Aktris Pendukung Terbaik.
Marrisa Haque kemudian memasuki dunia politik sebagai anggota DPR pada tahun 2004 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mewakili daerah pemilihan Jawa Barat II.
Namun, karier politiknya di PDIP tidak bertahan lama.
Selanjutnya, Marissa bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 2007, diikuti oleh Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2012.
Marissa sempat terlibat dalam beberapa pemilihan umum dan menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat.(*)