Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum aktris Nikita Mirzani membongkar reaksi kliennya saat mendapati hasil visum kedua putrinya, Lolly.
Nama Nikita Mirzani dan Laura Meizani Nasseru Asry alias Lolly hingga kini masih hangat diperbincangkan.
Hal itu terjadi buntut langkah tegas Nikita Mirzani melaporkan kekasih Lolly, Vadel Badjideh ke Polres Metro Jakarta Selatan atas dugaan persetubuhan dan aborsi.
Bahkan kasus yang dilaporkan Nikita Mirzani itu kini telah bergulir panas di pengadilan.
Kabarnya, Lolly juga sudah melakukan visum untuk kedua kalinya guna melengkapi laporan ibundanya.
Visum kedua itu dilakukan untuk melengkapi hasil visum pertama yang dinilai kurang maksimal lantaran pada saat itu Lolly diketahui tengah datang bulan.
Dikutip dari YouTube Seleb Oncam News, Jumat, (11/10/2024) kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid membongkar reaksi kliennya saat mengetahui hasil visum kedua Lolly.
"Kalau reaksi, dari awal akn dia sudah bicara waktu itu, dia (Niki) sangat terpukul, bahkan seperti yang dia sampaikan, seandainya tidak ada hukum, dia akan pakai hukumnya sendiri," kata Fahmi Bachmid.
"Itu salah satu kejengkelan, marah Niki, itu sudah disampaikan pada saat dia tahu hasil visum yang kedua, setelah Laura tidak datang bulan dan bersih, Nikita sudah tahu secara lisan, di situ dia sudah emosi," sambungnya lagi.
Bintang film Nenek Gayung itu pun tak kuasa menahan amarahnya saat mengetahui hasil visum Lolly tersebut.
"Anak saya kok dihancurkan seperti ini, makannya wajar kalau Niki itu meledak-ledak," tandasnya.
Baca juga: Perkembangan Lolly selama Tinggal di Rumah Aman, Curhat Dirinya Duplikat Nikita Mirzani
Dalam kesempatan itu, sang kuasa hukum menegaskan apa yang dilakukan Nikita Mirzani saat ini semata-mata untuk melindungi putri sulungnya.
"Yang dilakukan sama Nikita saat ini dalam bentuk melindungi anaknya, karena anak ini harus dilindungi."
"Caranya bagaimana? harus diproses secara hukum, setelah itu anak ini harus ditaruh di suatu tempat. Bagaimana cara melakukan itu? kita harus melakukan proses hukum."