Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia, Naswardi menyatakan bahwa tahun 2024 menandai dimulainya peradaban baru bagi industri film nasional Indonesia.
Menurut Naswardi, hal ini merupakan pencapaian baik dalam sejarah perfilman Tanah Air.
Baca juga: Menteri Kebudayaan: LSF Diharapkan Jaga Nilai Pancasila dalam Era Globalisasi Perfilman
"Tahun 2024 adalah tahun dimulainya peradaban baru film nasional Indonesia," ujar Naswardi Dalam pembukaan Rakornas LSF di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024) malam.
Hal itu kemudian ditandai dengan LSF telah mengeluarkan surat tanda lulus sensor untuk 36.061 judul hingga akhir Oktober 2024.
Dari jumlah tersebut, 406 di antaranya adalah film yang akan ditayangkan di bioskop dan layar lebar.
"Catatan kami di LSF sampai 31 Oktober 2024 ini kami telah mengeluarkan, menerbitkan surat tanda lulus sensor sebanyak 36.061 judul dari 36 ribu tersebut 406 itu adalah film yang diperuntukkan bagi bioskop dan layar lebar," ujar Naswardi.
Baca juga: LSF Terbitkan Lebih dari 36 Ribu Surat Tanda Lulus Sensor Judul hingga Akhir Oktober 2024
Kamudian pencapaian baik lainnya ketika film nasional Indonesia lebih banyak tayang di bioskop dibandingkan film luar negeri, dengan perbandingan 204 judul film Indonesia melawan 202 judul film asing.
"Dan Alhamdulillah tahun ini setelah sekian lama film nasional kita jumlahnya melebihi yang tayang dari luar negeri 204 berbanding 202 judul," ucap Naswardi
"Kami yakin dan percaya, bila kita bersama bergandeng tangan, melangkah dengan presisi dan bersinergi, film nasional kita akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tamu terhormat di luar negeri," lanjut Naswardi.
Dengan dukungan dari Kementerian Kebudayaan yang baru dibentuk oleh Presiden, diharapkan mampu untuk terus mengangkat film nasional Indonesia ke kancah internasional.
Kemudian membuka peluang besar untuk menjadi salah satu sektor ekonomi yang tumbuh pesat.
"Kita punya cahaya cerah untuk menjadikan film nasional sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru," pungkasnya.