Militer Korsel dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Jumat (29/11/2024), menyebut sebanyak 11 pesawat militer China dan Rusia terdeteksi memasuki dan mengudara di dalam Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Korsel sepanjang empat jam pada Jumat waktu setempat.
Yoon dikenal sering menyebut lawan politiknya sebagai “kekuatan anti-negara” dan “berita palsu”. Pemerintahannya, yang mengambil alih kekuasaan pada Mei 2022, telah secara besar-besaran meningkatkan penggunaan tuntutan hukum pencemaran nama baik terhadap media.
Saat mengumumkan darurat militer, Yoon mengatakan dia tidak punya pilihan selain mengambil tindakan seperti itu untuk menjaga ketertiban yang bebas dan konstitusional, dan mengklaim bahwa partai-partai oposisi telah menyandera proses parlemen untuk menjerumuskan negara ke dalam krisis.
“Saya mendeklarasikan darurat militer untuk melindungi Republik Korea yang bebas dari ancaman kekuatan komunis Korea Utara, untuk memberantas kekuatan anti-negara pro-Korea Utara yang merampas kebebasan dan kebahagiaan rakyat kita, dan untuk melindungi kebebasan konstitusional pesan,” kata Yoon.
(Tribunnews.com/TenAsia/Guardian)