TRIBUNNEWS.COM - Verrell Bramasta menunjukkan kapasitasnya sebagai anggota DPR RI.
Ia cukup vokal dalam rapat kerja bersama koleganya di Senayan.
Tak hanya itu, sempat jadi perhatian di media sosial setelah keterlibatannya dalam berbagai ajang diplomasi internasional.
Sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang tergabung di Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP), Verrell dinilai memiliki kemampuan yang baik saat merepresentasikan Indonesia di luar negeri.
Sepeti kunjungannya ke Mesir belum lama ini. Verrell Bramasta tak hanya menghadiri agenda formal, tapi juga aktif menyerap aspirasi mahasiswa Indonesia yang tinggal di sana.
Masalah keamanan, akses kesehatan, hingga harapan agar Universitas Al-Azhar membuka cabang di Indonesia, merupakan isu yang Verrell bicarakan dengan para mahasiswa.
Verrell juga turut mewakili Indonesia dalam Regional Conference for Parliaments of the Asia-Pacific Region on Global Health Security yang diadakan di Thailand.
Acara tersebut diorganisir oleh Parlemen Thailand bekerja sama dengan Inter-Parliamentary Union (IPU) dan WHO.
Verrell terlibat diskusi serius dengan sejumlah petinggi dari berbagai negara Asia-Pasifik.
Kehadiran Verrell di forum-forum internasional menuai respons positif di media sosial. Namun, ia tak besar kepala karena apa yang dikerjakannya merupakan bagian dari pengabdian.
"Dari awal terpilih hingga dilantik, saya selalu tekankan bahwa saya sudah milik masyarakat sepenuhnya. Jadi mereka adalah prioritas saya saat ini. Termasuk menjadi perwakilan masyarakat Indonesia di forum internasional seperti Thailand dan Mesir," ucap Verrell.
Ia bersyukur sejak dilantik hingga hari ini, tetap bekerja dan tahu apa yang menjadi tujuannya.
"Alhamdulillah, bersyukur banget selama 2,5 bulan ini berjalan bisa produktif dan diberi kelancaran. Dijauhkan dari kata gabut dan kaum rebahan ya," sambungnya.
Namun, diakuinya masih ada yang memandangnya sebelah mata sebagai anggota DPR mengingat usianya yang muda.
"Mungkin masih banyak yang menganggap apa yang saya lakukan belum cukup baik. Tidakapa-apa, saya percaya itu adalah cara agar saya terus tetap belajar. Yang penting kita kerja, kerja, kerja," tandasnya.