TRIBUNNEWS.COM – Kongres Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia (PB Parfi) periode 2020-2025 di bawah pimpinan Alicia Djohar batal digelar.
Mestinya kongres tersebut dilaksanakan di Hotel Pomelotel, Patra Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin 23 Desember 2024.
Namun, kongres terpaksa dibatalkan setelah ratusan anggota Parfi senior antara lain Syaiful Amri, Mutiara Sani, Elkie Kwee hingga Kamil Marvin merasa keberatan apabila kongres dipercepat.
Baca juga: Bertemu PARFI 1956, Menekraf Bahas Peluang Kolaborasi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Sebetulnya kongres sempat dibuka. Namun, terjadi perdebatan antar sesama anggota. Sebagian menilai kongres tersebut ilegal.
Sebab, tidak ada hal yang mendesak agar kongres dipercepat dari jadwal seharusnya.
“Bahwa kami memandang tidak ada hal yang mendesak secara internal maupun eksternal. Bahwa tidak pernah ada AD/ART Parfi yang sah menurut hukum, karena AD/ ART Parfi tidak ada yang pernah disahkan dalam kongres,” demikian petikan yang disampaikan ke Panitia Pelaksana Kongres Parfi Dipercepat 2024.
Tak lama kemudian, secara aklamasi anggota menyatakan bahwa Kongres Parfi secara sah digelar pada April 2025.
Untuk pelaksana kongres Parfi, ditunjuk Kamil Marvin sebagai pejabat sementara.
“Saya setuju caretaker. Untuk itu PB hari ini tidak usah lagi menjadi pengurus Parfi. Pengurus Parfi adalah caretaker Bang Kamil,” kata Sekjen PB Parfi, Gusti Randa di depan ratusan anggota Parfi yang hadir, Senin (23/12/2024).
Menanggapi hal itu, caretaker terpilih Kamel Marvin segera mempersiapkan panitia pelaksana kongres 2025.
“Saya akan membuka lebar teman-teman yang ada di luar, merekaharus kembali ke Parfi dan mari kita benahi Parfi ini bersama-sama,” ucapnya.
Kamil Marvin menambahkan rencana rekonsolidasi ke dalam agar Parfi menjadi organisasi yang amanah.
“PB Parfi yang baru, ke depannya harus mengakomodir semua aspirasi dari anggota, tidak boleh tebang pilih. Tidak boleh ada teman-teman yang dilupakan,” ucapnya.