Melalui pernyataan resmi mereka menyampaikan, "Ada hal yang jauh berbeda dari fakta yang ada dalam analisis pendapatan Squid Game 2 yang dirilis oleh lembaga penelitian tersebut." kata Netflix.
Baca juga: Sutradara Ungkap Alasan Pilih T.O.P Jadi Pemain di Squid Game 2, Puji Kualitas Akting
Netflik menjelaskan bahwa sebagai layanan berbasis langganan bulanan, mereka tidak memperoleh pendapatan tambahan berdasarkan jumlah penayangan atau durasi waktu yang dihabiskan penonton untuk menonton tayangan tertentu.
"Menghitung pendapatan dari kesuksesan sebuah karya adalah hal yang tidak mungkin dilakukan," tambah pihak Netflix.
Mereka menekankan tidak ada informasi resmi yang dapat digunakan untuk memperkirakan pendapatan moneter dari karya tertentu dan tidak ada cara untuk menilai performa tayangan menggunakan metrik yang digunakan dalam analisis box office.
Netflix juga mengingatkan bahwa metode estimasi yang digunakan oleh lembaga riset tersebut lebih tepat untuk analisis performa box office melalui penjualan tiket film atau untuk layanan yang membayar per tayangan.
Dengan model biaya berlangganan bulanan, mereka mengandalkan pembayaran dari anggotanya.
Pihak Netflix sangat menyayangkan adanya informasi yang beredar yang dianggap tidak akurat karena hal tersebut dapat menyebabkan kesalahpahaman yang signifikan terkait struktur bisnis mereka.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Respons Netflix Tanggapi Lembaga Riset Korea Sebut Untung Rp 16 T dari Squid Game 2
(Tribunnews.com/ Siti N) (Tribun Jateng/iam)