TRIBUNNEWS.COM - Lisa Mariana nelangsa. Perjuangannya untuk mendapatkan hak anak perempuannya, ternyata tidak mudah.
Ia harus menghadapi cercaaan netizen, termasuk peluang Ridwan Kamil memperkarakannya di meja hukum.
Lisa jadi sorotan publik seiring pengakuannya yang bikin gempar satu Indonesia.
Ia mengklaim punya anak dari hubungan gelapnya dengan eks Gubernur Jawa Barat tersebut.
Dalam pengakuannya Lisa seperti tiada keraguan.
Bahkan ia menantang Ridwan Kamil untuk tes DNA untuk memastikan ayah biologis dari anak perempuannya.
Baca juga: Di Puncak Masa Subur Usai Mens, Lisa Mariana Ungkap Ridwan Kamil Tolak Sarannya Pakai Pengaman
Baca juga: Pakar Soroti Pengakuan Lisa Mariana soal Dikenalkan Ayu Aulia ke RK: Peristiwa yang Benar Terjadi
"Tuhan jika hidupku berat dan tidak bahagia, tolong bahagiakan anak perempuanku ya tuhan
Jangan biarkan dia merasakan nasib yang sama sepertiku," demikian kalimat yang dipostingnya di Instagram.
Sementara pada keterangan, ia hanya mencantumkan emoji wajah menangis wajah sekaligus mengungkapkan kesedihan mendalam.
Risiko Lisa jika pengakuannya adalah kebohongan
Ada risiko sangat besar akan dihadapi Lisa Mariana jika ucapannya soal Ridwan Kamil tidak terbukti kebenarannya.
Demikian dikatakan oleh pakar hukum sekaligus pengacara, Herwanto.
“Ya pidana, apalagi ITE, ya siap-siap aja dia masuk penjara,” ungkap Herwanto, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (15/4/2025).
Akibat pengakuan Lisa, menurut Herwanto, kehormatan dan nama besar Ridwan Kamil di mata publik tercoreng.
“Siapa yang tidak tahu RK, orang yang memiliki kehormatan, memiliki harkat dan martabat apalagi istrinya pejabat juga,” sambungnya.
Maka dari itu, seharusnya Lisa dapat memikirkan dengan matang sebelum bertindak.
Lebih lagi, jika apa yang dikatakan tidak terbukti kebenarannya maka dapat menyeretnya kepada jerat hukum.
“Artinya dia harusnya bahwa ketika apa yang saya sampaikan ini tidak benar, ada potensi pidana yang benar-benar menggegerkan. Ini nasional lho menggerkan lho,” ujar Herwanto.
“Tunggu aja kalau seandainya bisa dibuktikan, ternyata ada kebohongan,” tandasnya.