TRIBUNNEWS.COM - Sistem ‘retur’ produk sudah menjadi hal yang lazim dalam transaksi jual-beli offline maupun online. Seiring berkembangnya industri perdagangan online, khususnya via e-commerce, ketentuan pengembalian barang pun terus mengalami inovasi.
Platform e-commerce Shopee misalnya, menyediakan sistem retur yang komprehensif untuk memberikan pengalaman positif bagi penjual dan pembeli. Baru-baru ini, Shopee merilis program Garansi Bebas Pengembalian. Program ini memungkinkan Pembeli untuk melakukan pengembalian barang dengan alasan berubah pikiran.
Kemudahan proses pengembalian barang bagi Pembeli di Shopee ini menuai perbincangan di kalangan para pengguna e-commerce. Mereka mengemukakan berbagai komentar di linimasa media sosial.
Akun @LovelyPXXXX di platform X (Twitter) menanyakan tentang kehadiran program ini, “Produk kalian ada label “bebas pengembalian” ga?”
Baca juga: 5 Cara Gampang Klaim ‘Garansi Bebas Pengembalian’ di Shopee
“Semoga kebijakan Shopee bebas pengembalian karena berubah pikiran tu ga disalahgunakan,” ujar akun @manikaXXXX di X.
Menanggapi isu yang sedang beredar terkait program Garansi Bebas Pengembalian Shopee ini, seorang wirausahawan sekaligus konten kreator yang suka membagikan info seputar bisnis dan marketing, Tommy Teja membedah secara detail syarat dan ketentuan yang berlaku di program tersebut.
Dalam unggahan video di akun TikTok @tommythings, Tommy menjelaskan program Garansi Bebas Pengembalian ini sudah mulai berlaku sejak 16 Februari 2024 untuk seluruh Penjual Shopee di seluruh kategori, kecuali kategori tertentu berdasarkan syarat & ketentuan yang ada.
Pada Video yang sudah ditonton puluhan ribu kali di TikTok itu, Tommy menggarisbawahi ada syarat & ketentuan yang wajib dipatuhi oleh pembeli. Syarat pertama yang perlu diperhatikan adalah label produk tidak boleh dilepas atau dirusak. Hal ini menjadi penting karena label produk adalah salah satu penanda bahwa barang masih dalam kondisi baru.
Ia juga menambahkan bahwa pembeli harus memastikan kondisi produk tidak boleh kotor, maupun berbau. Kondisi produk harus tetap sama seperti saat penjual mengirimkan pesanan tersebut ke pembeli.
Lebih lanjut, Tommy menjelaskan penjual masih bisa menolak pengembalian barang yang diajukan oleh pembeli, jika barang yang dikembalikan tidak sesuai dengan syarat & ketentuan yang berlaku. Ongkos pengembalian barang dalam program ini sepenuhnya juga ditanggung oleh Shopee.
“Emang sih terlihatnya cuma untuk meningkatkan pengalaman belanja pembeli. Tapi sebenarnya penjual juga yang akhirnya bisa merasakan dampak positifnya karena pembeli itu jadi makin merasa aman dan nyaman di toko penjual,” tutup Tommy mengakhiri videonya.
Menanggapi video Tommy, salah satu pengguna TikTok dengan username okedonk mengungkapkan bahwa program sejenis ini juga telah dijalankan di negara tirai bambu..
“Gak rugilah, di China uda lama dibuat, en malah lbh simple syaratnya. kalo rusak atau tdk sesuai, bisa dibalikin atau bahkan dkasi gratis,” ucap akun okedonk, dalam kolom komentar.
Program Garansi Bebas Pengembalian memungkinkan pembeli untuk melakukan pengembalian barang dengan mudah, tidak hanya ketika barang yang diterima tidak sesuai, namun juga ketika pengguna berubah pikiran saat pesanan sampai, asalkan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Di sisi lain, Garansi Bebas Pengembalian juga memberikan keuntungan bagi para penjual. Bergabung di program ini dapat membantu para penjual untuk menarik hati lebih banyak pembeli baru dan memicu potensi pembelian berulang. Ditambah lagi Shopee memberikan berbagai dukungan berupa Gratis Biaya Ongkos Kirim Pengembalian Barang, Gratis Proteksi Barang Hilang Maupun Rusak, serta Perlindungan dari Penyalahgunaan Program.
Baca juga: Pakai Fitur Garansi Bebas Pengembalian Shopee, Konten Aurel Hermansyah Tuai Respons Positif Warganet