TRIBUNNEWS.COM – Para atlet muslim Malaysia diijinkan untuk tidak berpuasa selama mengikuti perlombaan di ajang Olimpiade London, 27 Juli 12 Agustus.
Olimpiade London dilangsungkan saat umat Islam seluruh dunia menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ini merupakan Olimpiade pertama yang berlangsung saat ramadhan sejak Moksow pada 1980.
Seorang anggota senior dari dewan fatwa nasional Malaysia mengatakan para atlet dapat menunda ibadah puasa di bulan Ramadhan dan "membayarnya" di luar Ramadhan. "Mereka berjuang membawa nama negara. Mereka dapat berpuasa setelah kembali ke Malaysia," kata Mufti Harussani zakaria, ulama dari negara bagian Perak.
"Menurut kitab suci Al Quran, kita dapat menunda puasa apabila tengah mengerjakan sesuatu tugas. Namun anda harus menggantinya dengan jumlah hari yang sama di lain waktu," kata zakaria.
Sebanyak 11 dari 30 atlet Malaysia ke olimpiade London beragama Islam. Salah satunya adalah harapan utama peraih medali, atlet balap sepeda Azizulhasni Awang. Peraih medali perak kejuaraan dunia ini kepada media massa Malaysia mengatakan ti$dak akan berpuasa secara penuh pada ramadhan tahun ini.
Atlet lainnya adalah atlet menembak Nur Suryani Mohammad Taibi. Ia memang tidak berpuasa karena tengah hamil delapan bulan. "Islam adalah agama yang tidak memaksa. Apalagi kami ke London dengan status sebagai musafir," katanya.
Para atlet muslim Malaysia akan berpartispasi di cabang panahan, balap sepeda, menembak, layar dan atletik.