News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Navigator Lengah, Subhan Gagal Unjuk Gigi

Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Subhan Aksa

TRIBUNNEWS.COM, SANTANA de SERRA - Dari urutan 10 pada SS 4, posisi Subhan Aksa naik drastis ke posisi 7 kelas WRC di Rally de Portugal seusai SS 5 yang mengakhiri hari pertama kemarin. Subhan sukses melakoni SS 5 sebagai finisher ke-7 dan merupakan hasil terbaiknya dalam 5 trayek.

Sayang, masuk di SS6 pada Sabtu (13/4) di daerah Santana de Serra sejauh 31,12 km, satu-satunya pereli Asia Tenggara di kancah FIA 2013 World Rally Championship itu mengalami kecelakaan jelang garis finish, persisnya jelang pos waktu 6. Padahal, ia sudah lewati lima pos sebelumnya di SS itu dengan catatan impresif.

Melalui radio kepada tim, Minggu (14/4/2013), Subhan Aksa melaporkan insiden itu berawal kesalahan komunikasi dengan Nicola Arena sebagai navigator. Di sebuah tikungan tajam, navigator asal Italia itu terlambat memberi petunjuk.

Hanya dalam hitungan detik, Ford Fiesta RRC yang dikemudikan Subhan tergelincir dan terpuruk ke luar lintasan. Posisinya terjebak dan tidak mampu keluar sendiri sehingga harus diderek setelah seluruh peserta melewati SS tersebut. Akibatnya, ia kena hukuman 5 menit dan urutannya pun melorot kembali ke posisi 11 overall.

Sesuai ketentuan lomba, Subhan tak bisa meneruskan lomba ke SS7, 8, 9, 10 dan 11 yang berlangsung sepanjang Sabtu. Namun ia masih bisa mengikuti empat SS terakhir pada Minggu ini  dengan catatan terkena penalti lima menit di setiap SS yang gagal ia ikuti sebelumnya.

Hasil akhir di SS6, misalnya, Subhan sudah tertinggal 8 menit 46,2 detik dari pemimpin WRC2 padahal sebelumnya hanya tertinggal 3:46,2. Itu belum termasuk masing-masing penalti di lima SS lainnya yang akan disusulkan.

Subhan mengaku kecewa dengan kejadian itu. Yang disesalkan bukan hasil akhirnya karena sejak awal memang hanya ingin menimba pengalaman di seri ke-4 kejuaraan dunia WRC itu.

“Terjadinya justru saat mulai lebih mengenal karakter mobil. Mulai memahami dan menikmati performanya meskipun sesekali masih ada kagoknya dengan tuas persneling dan rem tangan yang berada di sisi kanan. Pasti ada perasaan kecewa, tapi itu bukanlah hal yang perlu dimasalahkan. Ini kejadian biasa dalam reli. Cuma ya kehilangan waktu sangat banyak,” tandas pereli Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) itu sekembalinya ke markas tim teknis M-Sport yang mengurusi mobilnya.

Arena pun mengaku kecewa dengan insiden di SS6, tapi ia yakin itu akan jadi pengalaman berharganya bersama Subhan. Khususnya menyelesaikan 4 SS di hari terakhir agar bisa lebih fokus.

“Di luar insiden ini, saya merasa surprise dengan catatan waktu kami. Adaptasi Subhan sangat baik dan cepat meskipun masih ada beberapa kesalahan saat mengambil jalur. Refleknya belum begitu baik menggunakan tuas persneling dan rem tangan yang berada di sebelah kanannya. Saya memaklumi hal itu karena inilah pengalaman pertama di atas mobil setir kiri. Yang terpenting pada kesempatan pertama ini adalah menambah pengalamannya agar makin terbiasa,” kata Arena.

Subhan menyadari akan sangat berat mengoreksi posisi dalam 4 SS terakhir, apalagi lawannya adalah para pereli top Eropa. Karena itu ia akan jadikan 4 SS itu sepenuhnya sebagai ajang pembelajaran. Ia akan tampil lebih lepas tanpa harus perhitungkan posisi dan poin, terpenting belajar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini