TRIBUNNEWS.COM – Stephen Curry sebenarnya dalam kondisi tak fit dan masih menderita cedera saat memperkuat timnya, Golden State Warrior melawan San Antonio Spurs pada game keempat babak playoff wilayah barat NBA di ORACLE Arena, Oakland, Senin (13/5/2013). Namun ia memaksakan diri untuk tampil lantaran situasi terbilang gawat dimana timnya tertinggal 1-2.
Selain berbekal semangat tinggi, hal lain yang membuat ia seolah melupakan cedera pada pergelangan kakinya adalah doa dan motivasi dari sang ibu, Sonya. "Ibu berkata, jangan lupa untuk berdoa, dan akan terus mendoakanku selama pertandingan. Dia juga mengingatkan saya untuk terus berjuang dan mengandalkan dukungan rekan setim. Ucapannya terus terngiang-ngiang di telingaku sepanjang pertandingan," kata Curry dikutip dari Yahoonews, kemarin.
Hasilnya kemudian, pemain 25 tahun itu tampil cemerlang untuk membawa Golden State Warriors menekuk San Antonio Spurs 97-87 lewat over time. sang playmaker yang di menit-menit akhir berjalan agak terpincang-pincang ini, bermain cemerlang dengan menyumbang 22 poin dan enam rebound untuk kemenangan timnya. Walhasil kedua tim kini berbagi angka imbang 2-2.
Tentu saja Curry tidak bekerja sendirian. Pemain debutan Harrison Barnes turut membantu dengan menghasilkan 26 poin dan 10 rebound, itu merupakan angka tertinggi dalam kariernya. Jaret Jack menambah dengan mencetak 24 poin.
Di pihak Spurs, Manu Ginobili membuat angka tertinggi dengan mencatatkan 21 poin, Tim Duncan mengumpulkan 19 poin dan 15 rebound, sedang Tony Parker menambah dengan 17 poin.
Toh, Warriors tak mendapatkan kemenangan secara mudah meski bermain di kandang sendiri. Usai tertinggal 37-45 di masa halftime, mereka mempersempit selisih angka di kuarter ketiga yang berakhir 60-62.
Kebangkitan Warriors baru terjadi di detik-detik terakhir kuarter keempat. Setelah tertinggal 82-84 di 30 detik jelang laga usai, tim tuan rumah mampu menyamakan kedudukan lewat Klay Thompson.
Ketika waktu tinggal tersisa 20,9 detik, Manu Ginobili punya kesempatan besar membawa Spurs memimpin lewat tembakan tiga angka. Sial buat dia, tembakannya meleset.
Karena kedudukan tak berubah, pertandingan berlanjut ke overtime. Di waktu tambahan ini, Warriors berhasil mencetak 13 poin tambahan, sementara Spurs cuma tiga poin. Warriors pun menang 97-87.
Para pemain Spurs tampak meradang lantaran kemenangan yang sudah di depan mata akhirnya bisa direbut oleh lawan. "Di overtime, kami berhenti mencetak angka. Kami menampilkan permainan yang sama, kebiasaan-kebiasaan yang sama, tapi tidak sukses. Setiap tembakan mereka sukses di overtime. Dalam sebuah laga yang sengit dan ketat, itu menjadi perbedaan," kata Ginobili
Penyesalan senada dilontarkan Tim Duncan. "Kami sudah berusaha untuk memenangkan pertandingan ini dan hal ini sangat membuat frustrasi, karena kami merasa seperti memberikan kemenangan kepada Warriors. Andai detik-detik akhir bisa diulang, kami pasti bisa memenangkan pertandingan ini," katanya. Selanjutnya, Spurs yang akan menjamu Warriors pada game 5, Rabu (15/5/2013) nanti. (Tribunnews.com/den)