TRIBUNNEWS.COM, MELBOURNE - Saat masih junior, Bernard Tomic sudah jadi salah satu petenis yang banyak disorot para pengamat. Dia dinilai punya talenta yang bisa jadi modal untuk menjadi pemain hebat. Tapi hidup petenis kelahiran Stuttgart, Jerman ini, penuh dengan kontroversi, bahkan sejak masih remaja.
Pada 2007 atau ketika masih berusia 15 tahun, badan tenis Australia menghukumnya karena “ketidakseriusannya” saat turun di French Open Junior. Dua tahun kemudian, badan tenis dunia (ITF) melarangnya bermain selama sebulan karena mangkir saat bertemu Marinko Matosevic di turnamen Future Desember 2008.
September 2009, Tomic menyalakan api permusuhan dengan seniornya, Lleyton Hewitt. Pihak Tomic dikabarkan menolak atau membatalkan jadwal latihan bersama Hewitt, karena menilai mantan petenis nomor satu dunia tersebut tidak cukup bagus.
Pada Januari 2010, media di Australia memberitakan kalau ayah Tomic, John, tengah mengarahkan anaknya untuk berhenti membela Australia dan beralih ke Kroasia. John, ayah sekaligus pelatih Tomic, berasal dari Kroasia.
Pada babak ketiga Australian Open 2012, Tomic membuat kesal petenis Ukraina, Alexandr Dolgopolov, karena protesnya di saat krusial.
Kontroversi berlanjut di Miami Masters 2012. Saat bertanding, Tomic menghampiri wasit, meminta agar ayahnya diusir dari tempatnya. Tomic tertangkap berbicara demikian, “Dia mengganggu. Saya tahu dia ayah saya, tapi dia mengganggu. Saya ingin dia pergi, tapi bagaimana mungkini?”
Berlanjut ke US Open 2012, ketika dia kalah dari Andy Roddick. Saat konferensi pers, dia ditanya wartawan seputar permainannya. Tomic menjawab, “Itulah cara saya bermain. Kamu punya masalah dengan itu?”
Setelah itu Tomic menanyakan nama wartawan yang bertanya, dan memperingatkannya, “Saya akan mengingatmu.”
Desember 2012, badan tenis Australia menyatakan tidak memasukkan Tomic di tim Davis Cup 2013.
Pada Januari 2013, untuk kesekian kalinya Tomic berurusan dengan polisi. Kali ini dia tertangkap karena mengendarai Ferrari-nya dengan kecepatan 78 km/jam di area 60 km/jam. Dia dikenai sanksi 12 bulan untuk berkelakukan baik dan bisa kehilangan surat ijin mengemudi.
Paling akhir terjadi awal Mei lalu, tapi kali ini melibatkan sang ayah. John jadi tersangka karena sudah melakukan penyerangan terhadap partner latihan anaknya, Thomas Drouet, saat latihan di Madrid. Karena penyerangan tersebut, Drouet mengalami patah hidung, mendapat jahitan di atas mata, dan memar di bagian belakang leher.
Association Tennis Professional (ATP) menjatuhi John hukuman larangan ambil bagian di turnamen ATP sampai waktu yang tidak ditentukan. Direktur turnamen French Open, Gilbert Ysern, sudah mengeluarkan pernyataan tak akan memberikan akreditasi bagi Tomic senior di French Open 2013.
Lalu bagaimana nasib Bernard Tomic? Apakah dia akan tetap bermain di French Open yang akan mulai pada 26 Mei?
Menurut Todd Woodbridge, legenda tenis Australia, petenis 20 tahun tersebut akan tetap ambil bagian di French Open. “Dari pembicaraan dengan ayahnya, dia (Bernard) akan ada di Paris dan bertanding,” ucap Woodbridge.
“Menurut saya, penting bagi Tomic untuk bermain di sana, entah hasilnya akan bagus atau buruk. Dia harus terus bemain sebelum menjalani musim lapangan rumput di mana dia pernah bermain sangat bagus,” tambah Woodbridge.
Mantan pemain ganda terbaik dunia ini juga menegaskan kalau John tetap akan jadi pelatih Bernard. “Dia mungkin tidak akan bisa menemani Tomic, tapi dia tetap yang memberi instruksi. Ini penting untuk diketahui semua orang, bahwa hubungan mereka tetap baik.”
John melatih Tomic sejak masih anak-anak, meskipun dulunya bukan pemain tenis. Pada November 2012, sempat ada kabar yang mengatakan kalau Tomic pernah meminta legenda tenis Australia, Pat Cash, untuk melatihnya. Tapi tawaran ini ditolak Cash.