TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Rexy Mainaky, mengatakan pihaknya akan terus melakukan performance analysis sebagai strategi meraih prestasi di Djarum Indonesia Open 2013.
Indonesia berada di tengah kepungan tim-tim raksasa seperti China, Korea Selatan, dan Denmark. Selain itu Indonesia harus mewaspadai kebangkitan negara-negara yang mulai menjadi kuda hitam seperti Thailand dan India. Tunggal putri India, Saina Nehwal, bahkan sudah tiga kali secara beruntun menjuarai Indonesia Open.
Untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat tersebut, PB PBSI menekankan performance analysis sebagai strategi untuk memastikan para pebulutangkis Indonesia meraih prestasi, terutama di Djarum Indonesia Open 2013.
"Kita sudah serahkan itu semua kepada para pelatih. Kita sudah melakuan performance analysis. Kita sudah melakukan performance analysis di Piala Sudirman ketika menghadapi China dua kali dan ternyata hasilnya benar-benar bagus. Jadi strategi kami adalah melakukan performance analysis, menyaksikan video-video pertandingan dan berusaha mencari tahu kelemahan dan kelebihan kita. Semoga dengan cara ini para pemain kita bisa berprestasi," kata Rexy pada jumpa pers yang dihadiri Tribunnews.com di Jakarta, Selasa (4/6/2013).