TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan wajah cantik dan tinggi badan 167 cm serta rambut panjangnya, Alexandra Asmasoebrata, mungkin lebih pas jika menjadi model ketimbang jadi pebalap. Di luar lintasan balap, Andra adalah sosok yang ramah.
Duta Kuningan City yang mewakili atlet otomotif ini dengan senang hati melayani setiap pertanyaan wartawan. Namun jika sudah berada di lintasan balap, Andra adalah pebalap yang garang.
Pada balapan Asian Formula Renault Series 2013 putaran 5-6 di Zhuhai International Sirkuit Juni lalu, Andra naik podium setelah keluar sebaga juara ketiga. Padahal Andra adalah satu-satunya pebalap wanita yang mengikuti kejuaraaan itu.
"Jangan sakit hati jika Andra pasang wajah masam di sekitar sirkuit meski pun Anda kenal baik. Saat itulah ego laki-lakinya keluar," kata Alex Asmasoebrata, ayah sekaligus manajer Andra. "Menjelang balapan biasanya Andra pilih main game untuk menjaga konsentrasi," kata Alex.
Andra saat ini berada di Zhuhai China mengikuti kejuaraan Asian Formula Renault Series 2013 putaran 7-8.
Andra sudah hampir 17 tahun menekuni dunia balap mobil. Bukan hitungan waktu yang pendek. Itu juga berarti sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk menekuni dunia balap. Sehingga Tidak aneh jika gadis berusia 25 tahun ini mulai dihinggapi rasa jenuh.
Apalagi persaingan pebalap putri terutama di Indonesia tidak kompetitif. Itulah sebabnya Andra, panggilan Alexandra sering mengikuti kejuaraan di luar negeri khususnya di Asia. "Jenuh sudah pasti ada. Tapi saya sudah telanjur cinta dengan olahraga otomotif ini. Artinya saya tidak bisa meninggalkan olahraga ini begitu saja," kata gadis kelahiran 23 Mei 1988 ini menjelang balapan Asian Formula Renault Series 2013 putaran 7-8 di Zhuhai International Sirkuit kemarin.
Jika jenuh, Andra memilih olahraga berkuda atau membikin kue. "Kue cheese Stick buataan Andra enak," puji Wakil Ketua MPR dari Partai Demokrat Melani Leimina suharli.
Pada sesi terakhir latihan resmi Jumat (13/9/2013) Andra berada di urutan ke-6. Andra memilih tidak meneruskan latihan karena hujan mengguyur. "Dari pada nabrak tembok dan enggak bisa ikut balapan, lebih baik stop," kata Andra. (Rusna Djanur Buana)
Selengkapnya baca Kisah Pebalap Jelita Alexandra Asmasoebrata di Tribun Jakarta Digital atau copy paste link berikut http://digital.jakarta.tribunnews.com/index.php/edition/2013/09/15/petang