TRIBUNNEWS.COM – Pembalap Finlandia, Kimi Raikkonen dinilai telah berubah menjadi pembalap yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa waktu lalu. Perubahan itu karena efek dari pengalamannya menjadi pembalap di ajang reli. Hal ini diungkapkan oleh juara dunia reli 2003, Petter Solberg.
Meski ada perbedaan teknik balap antara reli dunia (World rally championship) dengan balapan Formula 1. Namun dua balapan ini menuntut pembalapnya untuk memiliki mental yang kuat.
"Saya kenal Kimi dan saya yakin dunia reli telah membuat dia menjadi pembalap Formula satu yang lebih baik," kata Solberg seperti dilansir media Norwegia, Verdens Gang (VG).
Sama seperti beberapa pengamat lainnya, Solberg juga sudah punya pikiran kalau Raikkonen akan kembali menjadi pembalap Ferrari lagi tahun depan. Di tim Kuda Jingkrak itu, dia akan menjadi rekan setim dari Fernando Alonso.
"Hal itu akan menjadi sesuatu yang menarik. Alonso tentunya tak akan menyukai bergabungnya Raikkonen ada satu tim dengannya ini. Tapi Kimi sikapnya tenang saja. Dia cuma mengendarai mobil balap saja, itu saja," katanya.
Sementara itu, di kalangan mantan bos Ferrari sendiri ada banyak pendapat yang beragam. Cesare Fiorio mengatakan Raikkonen tak cocok dengan Ferrari terutama dengan gaya hidupnya meski dia mengaku bakat dan kehebatannya. Sementara Jean Todt yang juga pernah jadi bos Ferrari menilai Ferrari merekrut Raikkonen lagi adalah hal yang sangat tepat.
"Ferrari adalah sebuah institusi di Formula satu, dan tim ini sangat kuat. Dan saya yakin ini akan menunjukkan kemampuan level atas mereka di tahun-tahun mendatang," katanya. (Tribunnews.com/mba)